Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Siswi di Duren Sawit, Menangis Tak Bisa Daftar PPDB Jalur Prestasi di SMA Pilihan, Akhirnya Lolos di Sekolah Lain

Kompas.com - 20/07/2023, 08:16 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang siswi berinisial P (15), warga Duren Sawit, Jakarta Timur, sempat menangis saat mengikuti penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur prestasi akademik.

Ibunda P yang berinisial F (38) mengungkapkan, putrinya menangis lantaran nilainya belum memadai untuk masuk ke SMA negeri yang dipilih.

"Hari pertama PPDB, tanggal 12 Juni 2023 jam 08.00 WIB, kami sekeluarga hanya memantau saja. Dengan nilai akhir anak saya, bisa masuk ke SMA mana," ungkap F di kediamannya, Duren Sawit, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: 2.000 Orang Pindah ke Jakarta pada Mei, Disdukcapil Sebut Terkait PPDB 2023

Saat itu, P sudah didaftarkan dalam sistem PPDB. Namun, ia belum didaftarkan ke sekolah mana pun.

F mengatakan, hari pertama PPDB sengaja dimanfaatkan untuk memantau nilai akhir di beberapa sekolah.

Saat memeriksa beberapa sekolah yang diincar, F melihat posisi anak-anak sepantar P yang memiliki nilai serupa kian menurun.

Mereka pun tergeser oleh anak-anak yang nilainya lebih tinggi. Dengan kata lain, P pun tidak akan bisa masuk ke sejumlah sekolah tersebut jika nekat mendaftar.

"Cek di sekolah ini dan itu enggak masuk, nangis anak saya," ungkap F.

Baca juga: Disdik DKI Pastikan 23 Siswa Numpang di KK Keluarga Penuhi Syarat PPDB

Pada 13 Juni, F mencoba mendaftarkan anaknya ke salah satu SMA pilihan P. Sepanjang hari, posisi P masih aman sampai akhirnya tergeser pada 14 Juni sekitar pukul 05.00 WIB.

"Akhirnya, hari ketiga (14/7/2023), masukin P ke SMA lain. Aman, enggak tergeser," kata F.

Pada 15 Juni, P mendapat pengumuman bahwa ia lolos PPDB jalur prestasi akademik di SMA tersebut dan diberi instruksi untuk melakukan lapor diri.

Selanjutnya, pihak sekolah menghubungi P terkait kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dan keperluan lainnya berkait kegiatan pembelajaran.

"Masuknya sudah dari tanggal 12 Juli. Mulai memasuki jadwal belajar seperti biasa tanggal 17 Juli kemarin," F berujar.

Baca juga: Heru Budi Minta Maaf, Akui PPDB DKI 2023 Banyak Kekurangan

F menjelaskan, dalam jalur prestasi, ada sejumlah hal yang perlu disiapkan dalam hal akademik untuk menghasilkan nilai akhir yang tinggi.

Rinciannya, nilai rapor yang dimasukkan ke dalam Sistem Pendataan Nilai Rapor (Sidanira), kepengurusan dalam OSIS dan ekstrakurikuler, serta keikutsertaan dalam lomba yang diakui pemerintah seperti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).

Adapun nilai dalam Sidanira mencakup lima mata pelajaran, yakni IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PPKN, dan Matematika.

"Sidanira adalah nilai yang murni diambil dari lima mata pelajaran itu. Nilai akhir itu gabungan dari nilai Sidanira, kepengurusan OSIS dan ekskul, dan lomba," jelas F.

"Lombanya harus yang diakui pemerintah. Kalau lomba biasa, tapi dapat peringkat satu, enggak begitu ngaruh. Untuk P, nilai akhir hanya dari nilai Sidanira dan kepengurusan ekskul saja," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com