TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - TM, seorang istri hamil yang dianiaya suaminya di Serpong, Tangerang Selatan, kondisinya masih trauma berat.
Hal itu disampaikan pendamping hukum TM, Muhamad Rizki Firdaus berdasarkan hasil asessmen UPTD P2TP2A Kota Tangsel terhadap korban.
"Kalau hasil pemeriksaan psikologi, ini jelas korban masih alami trauma yang berat. Itu hasil asesmen dari P2TP2A," kata Rizki saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/7/2023).
Menurut Rizki, TM saat ini berada di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, sejak Disaster Victim Identification (DVI) Biddokes Polda Metro Jaya membawanya pada Senin (17/7/2023).
"Hari ini korban TM masih di Rumah Sakit Polri. Namun, ada informasi dari RS Polri kemungkinan sore atau besok akan pulang," ucap dia.
Berkaitan dengan hasil tes kejiwaan TM, Rizki mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari pihak RS Polri.
Baca juga: Akhir Pelarian Suami Aniaya Istri Hamil di Serpong, Kabur Berpindah Tempat dan Akui Kesalahan
TM dianiaya suaminya Budyanto (38). Penganiayaan itu berlangsung di kediaman pasutri itu, Perumahan Serpong Park Cluster Diamond, Kota Tangerang Selatan, pada Rabu (12/7/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.
Ibu korban berinisial Y (49) mengatakan, peristiwa itu berawal ketika BD pulang dan langsung mengetuk pintu secara berulang.
Ketukan pintu membuat Y terbangun dari tidurnya. Y kemudian melihat bahwa pelaku sudah berada di dalam kamar korban. Kondisi korban saat itu sudah babak belur.
"Pas saya buka kamar, enggak tahunya pelaku sudah masuk ke kamar anak saya. Pas saya lihat, ternyata anak saya sudah ditonjok, sudah keluar darah dari hidungnya," kata Y saat ditemui wartawan di lokasi, Jumat (14/7/2023).
Baca juga: Tak Langsung Tahan Suami yang Aniaya Istri Hamil di Serpong, Polisi: Karena Tunggu Hasil Visum
Tak hanya itu, Y melihat pelaku menjenggut rambut dan menjepit anaknya di jendela kamar.
"Di situ posisi anak saya sudah hancur (babak belur), ya sudah saya bilang akhirnya, maunya gimana. Nah, anak saya terus keluar dari jendela, eh digencet di jendela, terus dijenggut kepalanya," kata Y.
Melihat hal itu, Y lantas keluar rumah dan meminta pertolongan warga setempat untuk menghentikan aksi penganiayaan yang dilakukan menantunya.
"Akhirnya saya keluar, minta tolong sama warga. Di situ warga pada nanya, 'Kenapa, Bu?' Terus saya bilang, 'Anak saya digebukin sama suaminya sampai berdarah-darah'," ucap Y.
"Terus akhirnya satpam datang sama bapak-bapak yang lain, tapi pelaku masih ngomel-ngomel, mungkin karena saya laporin, tapi kan anak saya digebukin udah bonyok, berdarah-darah, ya saya minta tolong," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.