JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memeriksa sejumlah saksi dalam kasus pencurian dengan modus geser tas di sebuah kedai kopi kawasan Mal Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kapolsek Metro Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno mengungkapkan pihaknya telah memeriksa dua saksi.
"Dua saksi telah kami periksa untuk mengusut kasus pencurian di sebuah kedai kopi," ujar dia saat dikonfirmasi, Jumat (21/7/2023).
Namun, Tribuana enggan membeberkan siapa saja saksi yang diperiksa.
Baca juga: Jadi Korban Pencurian Modus Geser Tas di Kedai Kopi Blok M, Wanita Ini Rugi Rp 40 Juta
Ia hanya memastikan pemeriksaan dua saksi ditujukan untuk mengusut kasus pencurian dengan modus geser tas.
Sebab, pihaknya sudah mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa CCTV yang ada di kedai kopi.
"Kami lihat terduga pelaku ada di rekaman CCTV, tetapi wajahnya memang samar, tak terlihat jelas," beber dia.
"Jadi kami masih melakukan penyelidikan untuk mengusut kasus ini," tutup Tribuana.
Baca juga: 3 Pencuri Modus Geser Tas di Restoran Ditangkap, Beraksi Sampai Malaysia dan Singapura
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita berinisial D (30) menjadi korban pencurian dengan modus geser tas di salah satu kedai kopi di mal kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
D mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (18/7/2023) sekitar pukul 13.52 WIB ketika dirinya tengah fokus rapat.
"Jadi saya dan beberapa teman kerja sedang meeting di sebuah kedai kopi. Tiba-tiba ada suara berbisik di tengah perbincangan, tapi saya hiraukan. Selang semenit, pas saya cek ke bawah, ternyata tas saya sudah enggak ada," kata dia kepada wartawan, Kamis (20/7/2023).
"Isi tas itu ada 1 buah laptop, ada iPhone juga ada beberapa kartu dan dokumen juga ada di dalam situ dan beberapa alat elektronik lainnya. Mungkin kalau ditotal nilainya sampai 40 jutaan," sambung D.
Baca juga: Ditangkap Polisi, Ini Cara Pencuri Modus Geser Tas di Mal Beraksi
Korban mengaku saat itu dirinya tak berpikiran negatif karena ada salah satu rekannya yang menghadap ke arahnya.
Oleh karena itu, ia tak begitu merisaukan ada suara bisik-bisik yang mengganggu jalannya rapat.
Selain itu, kedai kopi yang ia dan rekannya gunakan dalam kondisi lengang, sehingga tak ada rasa curiga terhadap orang yang sekitar.