Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periksa Ponsel Perempuan Pembajak Mobil Patroli, Polisi Cari Tahu Awal Mula Pelaku Berada di Tol

Kompas.com - 26/07/2023, 17:41 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memeriksa ponsel J (33), perempuan yang membajak mobil patroli jalan tol untuk mendalami kasus ini.

Hal ini karena polisi masih belum bisa memasuki tempat tinggal terakhir J. Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leo Simarmata menuturkan, tempat terakhir yang dihuni J masih dalam keadaan terkunci.

Dengan demikian, pendalaman kasus pembajakan mobil patroli akan dilakukan melalui cara-cara lain.

"Kunci masih dipegang pelaku. Kami rencananya akan mendalami (kasus) dari alat komunikasi yang dimiliki pelaku," kata dia di Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (26/7/2023).

"Sehingga kami akan tahu nanti runtutan kejadian sampai pelaku bisa ditemukan pertama kali di jalan tol," tambah Leo.

Baca juga: Telusuri Kronologi, Polisi Dalami Pemakaian Narkoba Perempuan Pembajak Mobil Patroli Jalan Tol

Leo mengatakan J sering berpindah-pindah tempat tinggal. J sempat tinggal di daerah Palmerah, Jakarta Barat, sesuai dengan alamat yang tertera pada KTP-nya.

Akan tetapi, belum diketahui kapan J terakhir tinggal di sana dan kapan mulai berpindah-pindah tempat tinggal.

Untuk lokasi terakhir yang J huni, pihak kepolisian masih belum mendapatkan informasi karena kondisi J yang belum stabil.

Namun, ucap Leo, dipastikan bahwa tempat tinggal J masih berada di kawasan DKI Jakarta.

"Nanti kami melakukan pendalaman melalui keterangan beberapa saksi," ujar dia.

Baca juga: Di Balik Kekacauan Pembajakan Mobil Patroli di Jalan Tol, Pelaku Mengonsumsi 3 Jenis Narkoba Sekaligus

J kini masih berada di RSKD Duren Sawit untuk diobservasi sejak Minggu malam.

Ia langsung dibawa ke sana usai diamankan ke Satwil Lantas Jakarta Timur.

Observasi terkait dugaan bahwa J mengalami gangguan jiwa, serta memastikan apakah J mengonsumsi obat-obatan atau narkoba sebelum membajak mobil patroli itu.

Pada Rabu, hasil observasi terhadap J keluar. Ia dinyatakan positif menggunakan tiga jenis narkoba.

"Ada tiga jenis (narkoba) yang ditemukan, yakni amphetamin, methamphetamine, dan benzodiazepine," ungkap Leo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com