Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penjual Baju di Plaza Semanggi, Andalkan Jualan Online untuk Operasional Toko yang Sepi

Kompas.com - 26/07/2023, 19:03 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Willen (21) adalah satu dari segelintir pemilik gerai pakaian yang masih bertahan di Plaza Semanggi. Willen menjalankan usaha baju dan aksesoris etnik bernama N&G Ethnic Gallery.

Tokonya berada di lantai Atrium UG, cukup mencolok dengan ornamen khas Nusa Tenggara Timur, didominasi warna merah. Sudah setahun ia berjualan di mal ini.

"Setahun lalu, milih di sini karena ditawarin unit ini gratis jadi cuma bayar listrik aja," kata dia kepada Kompas.com di lokasi, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: Menengok Plaza Semanggi yang Kian Sepi Pengunjung, Lantai 2 Nyaris Kosong Melompong

Namun, penjualan di toko tidak semanis yang diharapkan karena kondisi mal yang sepi.

Bahkan, gerai Willen pernah tidak dikunjungi pembeli sama sekali dalam sebulan.

"Kalau offline sih kadang zonk sama sekali, kadang sebulan itu sama sekali enggak ada pembeli kalau offline," ujar dia.

Meski begitu, Willen tidak ambil pusing soal omzet toko luring ini. Sebab, keberadaan toko tersebut, menurut dia, sebagai branding untuk dagangannya saja.

"Buka di sini cuma biar ada tempat buat orang datang saja. Kalau ditanya kan, 'tokonya di mana', jadi bisa ke sini," tutur Willen.

Baca juga: Tumbangnya Kejayaan Satu Per Satu Mal di Jakarta, dari Mal Blok M hingga Plaza Semanggi

Sedangkan untuk biaya operasional termasuk listrik, diambil Willen dari omzet jualan online. Willen memang sudah menjajaki jualan secara online sejak 2018.

"(Omzet) stabil sih, belasan juta ada, kebantu online, jadi untuk nutup biaya operasional offline store itu diambil dari hasil jualan online. Di sini memang branding," imbuh dia.

Kendati begitu, Willen bersama rekan-rekan UMKM lain tetap berupaya menarik minat pengunjung lewat berbagai gelaran event.

"Kalau tanpa acara sih ya gini sepi enggak ada yang lewat, tapi biasanya kita UMKM ini ada lima stand, kita kadang buat acara bareng-bareng datengin tamu, kayak event-event etnik atau ada yang event dance juga untuk datangkan pengunjung," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com