Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depo MRT Fase 2 Telah Ditentukan, Lokasinya di Lahan Milik Ancol

Kompas.com - 28/07/2023, 19:30 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, lokasi depo MRT fase 2 rencananya berada di lahan milik PT Pembangunan Jaya Ancol.

Pemilihan lokasi depo MRT fase 2 itu karena lahannya dinilai cukup luas sehingga dapat menjadi tempat penyimpanan dan perawatan kereta.

"Kemarin di rapat terbatas diputuskan untuk sementara di tanah milik PT Jaya Ancol, di dalam Ancol dekat Hailai," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Depo MRT Fase 2 Belum Ditentukan, Heru Budi: Biar Dipikirkan Gubernur 2024

Heru menambahkan, Pemprov DKI dan PT MRT Jakarta akan melengkapi persyaratan berupa hasil kajian studi kelayakan serta dokumen lain untuk diserahkan ke pemerintah pusat.

"Itu bagian dari perizinan (kawasan) reklamasi yang sudah ada. Itu akan digunakan sebagai depo. Tentu ada persyaratan yang harus disampaikan di tingkat pusat. Akan diajukan surat," ucap Heru.

Untuk diketahui, saat ini progres proyek MRT Jakarta Kota-Ancol Barat masih dalam tahap feasibility study atau studi kelayakan.

Sementara saat ini MRT Jakarta tengah merampungkan proyek Fase 2A yang akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Baca juga: 3 Halte Transjakarta Ditutup Imbas Pembangunan MRT Fase 2A, Penyesuaian Rute Sulitkan Penumpang

Fase 2A dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada Maret 2025, dan segmen dua Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027.

Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp 25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.

Berbeda dengan fase 1, fase 2 dibangun sekaligus dengan membangun kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit.

Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik.

Tujuannya untuk mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.

Baca juga: Progres Pembangunan MRT Fase 2A, Harmoni-Mangga Besar Baru 9,87 Persen

Secara rinci, pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A CP 201 Stasiun Thamrin-Stasiun Monas mencapai 49,4 persen per 25 Desember 2022.

Sedangkan untuk CP 202 Stasiun Harmoni-Mangga Besar-Sawah Besar setelah resmi dimulai pada 18 Juli lalu, telah mencapai 8,437 persen per 25 Desember 2022.

Usai penandatanganan paket kontrak CP 203 Stasiun Glodok dan Kota pada 20 April 2021, pekerjaannya sudah mencapai 23,4 persen.

Sedangkan pengadaan CP 205 sistem perkeretaapian dan rel, 206 ratangga, dan CP 207 sistem pembayaran masih berjalan sesuai jadwal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com