Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Penipuan Loker, JobStreet Selalu Verifikasi Latar Belakang Perusahaan

Kompas.com - 31/07/2023, 08:56 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Platform digital lowongan kerja (loker) online JobStreet memberikan tanggapan berkait dugaan seorang penumpang ojol yang menjadi korban loker bodong di Kota Bekasi.

Gira (22), seorang penumpang ojol, mengaku melamar kerja melalui situs web JobStreet.

Namun, pada saat Gira melakukan interview kerja, nama perusahan yang dia datangi berbeda dengan yang tercantum di situs web. Dari situlah dugaan penipuan bermodus loker bodong terjadi.

Head of PR, Social and Content, Indonesia JobStreet by SEEK Adham Somantrie mengatakan, pihaknya sedini mungkin berupaya mengantisipasi tindakan pelaku kejahatan sebelum berinteraksi dengan pencari kerja (pencaker).

Baca juga: Curiga Bakal Ditipu Loker Bodong, Gira Diam-diam Pesan Ojol untuk Kabur

"Cara kami yakni melakukan pemeriksaan latar belakang perusahaan saat mereka bergabung dalam platform JobStreet," kata Adham saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/7/2023).

Selama bertahun-tahun, kata Adham, JobStreet memiliki tim khusus yang bertugas melakukan verifikasi latar belakang perusahaan yang bergabung dalam platform mereka.

"Kami memiliki tim khusus yang bertugas memverifikasi keabsahan iklan lowongan kerja dan latar belakang perusahaan bagi pengiklan yang mem-posting iklan di platform kami secara langsung," kata dia.

Adham melanjutkan, setiap perusahaan wajib melakukan verifikasi agar dapat mengakses data dari pencaker yang akan mereka rekrut.

"Akun mereka perlu diverifikasi oleh operator JobStreet yang merupakan tenaga kerja ahli," ujarnya.

Baca juga: Teka-Teki Penipuan Loker di Bekasi, Polisi Belum Berhasil Temukan Jejak Korban Lainnya

Adham melanjutkan, verifikasi diperlukan sebagai bukti keaslian perusahaan penyedia lowongan kerja.

"Verifikasi yang kuat membuktikan para perusahaan penyedia lowongan kerja dalam bentuk dokumen legal, sebelum menjalani pemeriksaan reputasi," tuturnya.

Meski telah melakukan upaya itu, lanjut Adham, pelaku penipuan tetap melakukan berbagai usaha untuk "menjiplak" lowongan kerja yang sah dari platfom mereka.

"Mereka terus berusaha mendapatkan korban termasuk melakukan penyalinan informasi lowongan kerja yang sah yang telah disusun tim rekrutmen," ujarnya.

Oleh karenanya, Adham mendorong pencaker untuk selalu mengecek detail informasi dan melaporkan jika menjadi korban kejahatan dari platform mereka.

"Dengan itu, kami dalam memahami situasi dengan lebih baik dan memungkinkan kami untuk segera mengambil tindakan yang tepat," ujarnya.

Baca juga: Penyesalan Korban Penipuan Loker di Ruko Bekasi karena Tak Sadar Ada Kejanggalan Sejak Awal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com