BEKASI, KOMPAS.com - Rianti (33), salah satu pedagang di gunung sampah Bantargebang, mengaku tidak bisa makan selama dua hari saat awal bekerja sebagai penjaga warung.
Ia pun kaget dengan kondisi warung milik bosnya yang banyak dihinggapi lalat dan bau sampah.
"Kaget banget, enggak bisa makan. Banyak lalatnya. Kaget banget, bau. Dua hari enggak makan (di warung)," kata Rianti sambil tertawa kepada Kompas.com, Selasa (1/8/2023).
Sebelum menjadi penjaga warung di gunung sampah tersebut, wanita asal Bogor itu memang mengaku sudah mengetahui bagaimana kondisi di Bantargebang.
Baca juga: Mila Jualan Kopi dan Gorengan di Atas Tumpukan Sampah Bantargebang, Terbiasa dengan Bau dan Lalat
Namun, dirinya tidak menyangka jika kondisi saat ini berbeda jauh dengan apa yang ia pikirkan sebelumnya.
"Ditawari jaga warung, pas kagetnya, kok ternyata di sini (gunung sampah), kirain agak di bawah. Tempatnya juga kan bau ya," ucap Rianti.
Meski begitu, kata Rianti, dirinya sudah terbiasa dengan kondisi tempatnya ia bekerja.
Terlebih, uang yang dihasilkan dari berdagang di gunung sampah itu tidak main-main. Pendapatan jutaan rupiah bisa dihasilkan dari berdagang.
"Pas pertama memang enggak bisa makan di warung, cuma minum aja, minum air putih, karena kan memang bau, enggak kuat. Tapi sekarang sih, sudah biasa," ucap Rianti.
Baca juga: Warung di Atas Gunung Sampah Bantargebang Raup Rp 1 Juta Per Hari
Sementara itu, berdasarkan pengamatan Kompas.com di warung tenda tersebut, ada tujuh pemulung yang sedang bersantai di sana.
Masing-masing dari mereka tampak menikmati apa yang tersedia di warung Mila. Ada yang terlihat memakan gorengan, menenggak es kopi, atau pun sekadar menghisap sebatang rokok sambil berteduh dari teriknya panas Kota Bekasi.
Berbagai makanan dan makanan itu mereka santap. Mereka menikmati semuanya tanpa menghiraukan ribuan lalat yang hinggap di etalase meja atau berterbangan di sekitar tubuh mereka.
Tak hanya itu, mereka juga tampak terbiasa dengan bau sampah menyengat yang masuk ke dalam hidung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.