JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta menegaskan siap mendukung rencana pembangunan fasilitas refuse derived fuel (RDF) plant di dua lokasi di Ibu Kota.
Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Yusuf mengatakan, saat ini para legislator tengah menunggu hasil pemanfaatan fasilitas RDF di TPST Bantargebang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kalau sukses, tahun depan kami dukung pembangunan di dua lokasi lainnya," kata Yusuf dalam keterangannya, Rabu (2/8/2023).
Baca juga: DPRD Minta Pemprov DKI Konsisten Produksi RDF untuk Tingkatan Pendapatan Daerah
Menurut Yusuf, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun RDF plant di kawasan Rorotan, Jakarta Utara, dan Pegadungan, Jakarta Barat.
Proyek fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif itu ditargetkan mulai dibangun pada 2024.
Yusuf berharap, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terlebih dahulu melakukan kajian mendalam, sebelum memulai pembangunan proyek tersebut.
"Pemprov perlu melakukan kajian matang pada rencana pembangunan pengelolaan sampah dengan metode refuse-derived fuel (RDF) plant di dua lokasi tahun 2024," kata Yusuf.
Baca juga: Pemprov DKI Belum Tambah Kapasitas Produksi RDF, Masih 700 Ton Per Hari
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun dua RDF plant selain di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, RDF plant rencananya dibangun di daerah Rorotan dan Pegadungan.
"Iya, kami harapkan kami menggunakan konsep RDF. Dua itu satu di Rorotan dan satu di Pegadungan," kata Heru, Selasa (27/6/2023).
Menurut Heru, proyek RDF plant di dua lokasi tersebut akan mulai dibangun pada 2024. Proyek ini bakal dikerjakan bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Bersamaan dengan itu, Heru juga menegaskan, Pemprov DKI Jakarta menyetop pembangunan proyek intermediate treatment facility (ITF) di Sunter.
Proyek pengolahan sampah menjadi tenaga listrik itu tidak dilanjutkan karena nilai investasi dan biaya operasionalnya terlalu besar.
“Ya investasi bisa lebih dari Rp 5 triliun. Pemda DKI bukan tidak mau, bagus-bagus semua konsep-konsep itu," kata Heru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.