JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) berinisial MA (16), disiram air keras pada Selasa (8/8/2023), lalu.
MA disiram ketika tengah melintas di Jalan Pisangan Lama III, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur. Sore itu, MA hendak mengantarkan temannya pulang ke rumah.
Namun, ketika berpapasan dengan sekelompok remaja lain yang tengah mengendari sepeda motor dari arah berlawanan, MA tiba-tiba disiram air keras.
Baca juga: Ungkap Motif Remaja Siram Air Keras ke Pelajar di Pulogadung, Polisi: Dendam Antar-sekolah
Adapun pelaku berinisial ABH kini sudah ditangkap Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Timur, Minggu (13/8/2023).
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polres Metro Jakarta Timur Inspektur Satu (Iptu) Sri Yatmini berujar, perbuatan pelaku disebabkan dendam antarsekolah.
Sri mengatakan, ABH menyiramkan air keras karena dendam terhadap siswa di sekolah korban. "Pengakuan ABH, mereka sudah ada dendam antar-sekolah," kata Sri, Minggu.
Air keras itu dibawa oleh ABH saat ia dan temannya berboncengan tiga di jalan tersebut. Saat itu, ABH berpapasan dengan MA lalu menyiramkan air keras.
Baca juga: Polisi Sebut Teman Penyiram Air Keras di Pulogadung Tak Tahu Niat Pelaku
Peristiwa ini menyebabkan wajah MA melepuh. Seorang ibu dan anak di lokasi kejadian juga turut terkena cipratan air keras.
Polisi menyebutkan, teman penyiram air keras di Pulogadung, Jakarta Timur, sedari awal tak mengetahui niat pelaku berinisial ABH akan menyiramkan air keras.
"Satu anak saksi (A) tidak mengetahui apabila ABH ingin melakukan hal tersebut," tambah Sri.
Adapun ABH berboncengan tiga dengan A. Polisi saat ini masih mencari satu orang saksi, yakni remaja yang membonceng ABH dan H saat kejadian.
Sri mengatakan, polisi sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah dari korban dan pelaku untuk menghadirkan semua saksi.
"Kepala sekolah berjanji akan menghadirkan anak tersebut dan semuanya anak pelaku, anak korban, dan anak saksi semuanya," kata dia.
Kondisi wajah MA usai disiram air keras cukup memprihatinkan pada hari kejadian. Rudiati (52), ibu korban, mengungkapkan wajah anaknya itu merah dan bengkak.
"Keadaan mukanya merah, bengkak, dan matanya enggak bisa melihat karena bengkak," ucap Rudiati di kediamannya, Jumat (11/8/2023).