JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan menyatakan, ada 1.112 kebakaran yang terjadi di Ibu Kota sejak Januari-Agustus 2023.
Ia pun merinci bahwa 1.034 kejadian terjadi selama Januari-Juli 2023, lalu 88 peristiwa terjadi pada 1-15 Agustus 2023.
"Dugaan penyebab terjadi kebakaran pada periode itu disebabkan faktor listrik sebanyak 42 kejadian," ujar Satriadi dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (16/8/2023).
Selain itu, dugaan penyebab terjadinya kebakaran yakni membakar sampah 19 kejadian, ledakan gas tujuh kejadian, api rokok empat kejadian, dan lainnya 15 sebanyak kejadian.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini: Terburuk Keempat di Dunia dan Masuk Kategori Tidak Sehat
"Berdasarkan data itu, penggunaan listrik masih menjadi faktor terbesar penyebab terjadinya kebakaran di DKI Jakarta," ucap Satriadi.
Sejumlah insiden kebakaran tersebut membuat Damkar DKI Jakarta untuk menyiapkan mitigasi bencana dalam menghadapi fenomena El Nino di Indonesia, tak terkecuali di DKI Jakarta.
Berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan menguat pada bulan Agustus-September 2023.
El Nino dikhawatirkan menyebabkan musim kemarau ekstrem serupa yang pernah terjadi pada 2019, sehingga akan ada peningkatan kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah.
"Kenaikan suhu pada musim kemarau memengaruhi pola hidup masyarakat dalam menggunakan listrik yang berlebih," kata Satriadi.
Baca juga: Sikap Warga Kampung Bayam Tolak Berbagai Tawaran Pemprov, Bersikukuh Ingin Tinggal di Kampung Susun
Peningkatan penggunaan listrik yang berlebih menyebabkan perangkat yakni barang elektronik, kabel listrik, dan instalasi menjadi rentan terhadap gangguan atau korsleting.
Selain itu, musim kemarau berdampak pada kurangnya sumber air yang merupakan bahan utama dalam pemadaman kebakaran.
"Apabila terjadi kebakaran, berdampak pada sulitnya proses pemadaman yang mengakibatkan perambatan api yang lebih cepat, serta kerugian yang lebih besar," kata Satriadi.
"Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan listrik pada musim kemarau seperti saat ini," ucap Satriadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.