TANGERANG, KOMPAS.com - Kepulan asap yang baru-baru ini dikeluhkan warga perumahan Lavon Swan City, Wana Kerta, Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, rupanya berasal dari petani yang membakar jerami.
Seorang petani bernama Muklis yang ditemui Kompas.com saat sedang membakar jerami pada Selasa (22/8/2023), mengakui aktivitasnya itu menyumbang polusi bagi lingkungan.
Namun, ia berdalih dampak yang dihasilkan dari asap jerami itu tak separah dengan pembakaran hutan.
"Iya memang tahu (menyumbang polusi). Tapi, kalau di sini memang hanya sepintas aja asapnya, enggak kayak kebakaran hutan," ucap dia.
Baca juga: Ada Oknum Pembakar Sampah, Warga Tangerang: Rutin Tiap Malam, Kami Benar-benar Dikelilingi Asap
Muklis mengatakan, pembakaran jerami itu memang sering dilakukan para petani setelah panen.
"Itu memang biasa setelah panen membakar jerami," kata dia.
Menurut Muklis, pembakaran jerami itu juga tak dilakukan setiap hari, melainkan hanya sekitar tiga sampai empat bulan sekali.
"Enggak setiap hari, kalau hanya panen aja. Itu pun paling tiga bulan sekali (bakar jeraminya) hitungan panen," ucap dia.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, pembakaran jerami terlihat di beberapa titik lahan pertanian.
Perlahan-lahan kepulan asap hasil pembakaran itu membumbung tinggi ke langit dan tertiup angin.
Alhasil, asap pekat berwarna putih yang dihasilkan dari pembakaran jerami itu berdampak kepada lingkungan sekitarnya.
Baca juga: Kepulan Asap yang Dikeluhkan Warga di Tangerang Berasal dari Pembakaran Jerami
Sebelumnya diberitakan, warga mengeluhkan aktivitas pembakaran sampah yang kerap terjadi di lahan kosong, tepatnya dekat Perumahan Lavon Swan City, Wanakerta, Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.
Pasalnya, pembakaran sampah itu menghasilkan kepulan asap tebal bahkan hingga masuk ke dalam rumah warga.
Warga setempat, Wulan (30) menuturkan, aktivitas pembakaran sudah berlangsung pada bulan Mei 2023 lalu.
Akan tetapi, akhir-akhir ini aktivitas pembakaran sampah tersebut semakin parah.