JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa orang senang menikmati pemandangan gedung pencakar langit dari ketinggian.
Selain untuk menghilangkan rasa bosan, juga menjadikannya sebagai obyek fotografi yang dilengkapi dengan pemandangan langit biru.
Ada cukup banyak pilihan bagi masyarakat untuk menikmati pemandangan gedung pencakar langit, salah satunya dari flyover.
Di Jakarta Timur sendiri, ada cukup banyak flyover yang menampilkan pemandangan gedung pencakar langit, di antaranya adalah flyover Pondok Kopi di Duren Sawit dan flyover Cipinang di Jatinegara.
Baca juga: Wali Kota Tangsel Yakin PLTU Bukan Penyebab Polusi: Jaraknya Jauh
Kompas.com mengunjungi flyover Cipinang. Letaknya berada tepat di depan Rutan Kelas I Cipinang dan di atas rel kereta api Stasiun Jatinegara.
Apiknya pemandangan gedung pencakar langit dapat dilihat jika kamu berkendara dari arah Pulogadung menuju Jatinegara.
Namun, pada Kamis (24/8/203) sore, tak ada pemandangan gedung pencakar langit dan langit biru yang tampak dari flyover itu.
Alih-alih disuguhkan pemandangan itu, Kompas.com justru mendapatkan bayang-bayang deretan gedung di ujung rel kereta api yang tertutup kabut polusi.
Baca juga: Cuma Bisa Imbau Warga, Belum Ada Langkah Nyata Pemkot Depok Atasi Polusi Udara
Deretan gedung yang seharusnya terlihat dengan jernih justru samar-samar nyaris berwarna abu-abu.
Tampilannya menyerupai gambar yang dicetak dengan printer minim tinta.
Langit pun keruh, bukan karena mendung, dan bukan juga karena matahari yang sudah terbenam.
Matahari masih cukup terik dan waktu masih menunjukkan pukul 15.46 WIB.
Namun, tebalnya kabut akibat polusi udara menutup keindahan pemandangan dari atas flyover itu.
Baca juga: Polusi Udara Makin Gawat, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemprov DKI?
Pada Kamis (24/8/2023) pagi, DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor dua di dunia.
Dikutip dari laman IQAir pukul 08.00 WIB, US air quality index (AQI US) atau indeks kualitas udara di Jakarta tercatat di angka 160.
Berdasarkan tingkat polusi, DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat. Kualitas udara tidak sehat ini diprediksi bakal terjadi sampai 29 Agustus 2023 atau lima hari ke depan.
Baca juga: Polusi Jakarta Tinggi dan Jalanan Macet, Pj Gubernur: Jumlah Pegawai Pemprov WFH Tak Sebanding Warga Ibu Kota
Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5. Konsentrasi tersebut 14.4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Cuaca di Jakarta pada Kamis pagi ini berkabut dengan suhu 27 derajat celsius, kelembapan 76 persen, gerak angin 3,7 km/h, dan tekanan sebesar 1011 milibar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.