Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kenaikan Kasus ISPA, Pemkot Tangsel Siagakan Petugas Medis 24 Jam

Kompas.com - 25/08/2023, 22:59 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie memberikan tugas tambahan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel untuk mengantisipasi kenaikan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Melalui program tim ngider sehat, Dinkes Tangsel diminta untuk menyiagakan petugas medis selama 24 jam untuk melayani masyarakat yang membutuhkan penanganan medis.

"Jadi sebetulnya tugas mereka dari awal tahun keliling, tapi dengan adanya kondisi seperti saat ini mereka kami kasih tugas tambahan untuk penyakit yang memang disebabkan oleh polusi seperti ISPA," ucap Benyamin saat dikonfirmasi, Jumat (25/8/2023).

"Tugas mereka memastikan masyarakat sehat," tambah dia.

Baca juga: Akui Kasus ISPA Naik, Wali Kota Depok Sebut Peningkatannya sampai 200 Persen

Benyamin mengatakan ada 108 petugas medis yang berada dalam tim ngider sehat. Masing-masing tim berjumlah dua orang itu selalu bersiaga di 54 kelurahan.

"Mereka terima panggilan 24 jam. Kalau mereka tidak ngider itu mereka ada di puskesmas. Nomor telepon mereka juga sudah tersebar di setiap RT dan RW," kata dia.

Dengan adanya tim ngider sehat, Benyamin berharap masyarakat bisa memanfaatkannya tanpa dipungut biaya alias gratis.

"Silakan manfaatkan itu dan tidak ada pungutan biaya apapun. Obat juga free," kata dia.

Baca juga: Kasus ISPA di Wilayah Masih Standar, Wali Kota Tangsel: Bedanya, Saat Ini Penderitanya Anak-anak

Adapun kasus ISPA di Tangsel tak menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun lalu.

Bedanya, data penderita ISPA saat ini didominasi oleh anak-anak dibandingkan dengan data kasus ISPA tahun 2022, yakni penderitanya di usia 40 tahun ke atas.

"Kalau angka ISPA itu standar aja. Tapi, penderitanya anak-anak, kalau (tahun) kemarin orang tua 40-50 tahunan. Sekarang anak-anak," kata Benyamin

Menurut dia, perubahan data pengidap ISPA itu disinyalir karena faktor cuaca yang cukup panas beberapa waktu belakangan ini. Bukan karena faktor kualitas udara yang buruk

"Angka kasus saat ini dipengaruhi cuaca yang sangat panas. Nah, cuaca panas minum yang dingin, akhirnya iritasi tenggorokannya jadilah ISPA," ucap Benyamin.

Baca juga: Menkes Ungkap Kasus ISPA di Jakarta Naik Jadi 200.000 akibat Polusi Udara

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Tangsel, Benyamin mengatakan secara akumulatif kasus ISPA yang dihimpun dari 31 puskesmas dan tiga rumah sakit di Tangsel angkanya tak terlalu tinggi.

"Secara akumulatif angkanya tak banyak.

Dari Januari-Agustus 2023, total akumulatif 7.537 kasus. (Data itu) turun malah dari kondisi Juni itu ada 8.576 kasus," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com