DEPOK, KOMPAS.com - Lansia bernama Emilia (62), warga Cimanggis, Depok, menilai bahwa pengereman kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek masih terlalu kasar.
Hal ini menyebabkan Emilia harus menahan posisi badannya saat kereta mengerem di setiap stasiun LRT Jabodebek.
"Nah iya, pas keretanya mengerem, agak 'jedek'. Pengeremannya masih berasa (kasar), 'jedek', gitu," ungkapnya, ditemui di Stasiun Harjamukti, Depok, Selasa (29/8/2023).
Baca juga: Pengereman LRT Jabodebek Masih Kasar, Kemenhub: Kita Coba Perhalus
Selain soal pengereman, Emilia tak mempersoalkan fasilitas LRT Jabodebek lain.
Ia menyebutkan, fasilitas LRT Jabodebek secara keseluruhan mirip dengan fasilitas Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
"Kecepatannya (LRT Jabodebek), fasilitas, yang lain, oke-oke saja, bagus. Mirip sama MRT Jakarta," tuturnya.
Emilia pun merasa keberadaan Stasiun LRT Harjamukti membantu warga secara umum.
Sebab, Stasiun Harjamukti disebut berada dalam posisi yang strategis, meski berada di pinggiran Kota Depok.
Baca juga: Stasiun LRT Dekat dari Rumah, Bahagianya Indah Tak Harus Naik Ojol Lagi untuk Berangkat Kerja
Menurut dia, Stasiun Harjamukti setidaknya berada di dekat pusat perbelanjaan, yakni Trans Studio Mall Cibubur dan Cibubur Junction.
"Adanya ini (Stasiun Harjamukti) sangat membantu ya. Ini kan dekat dengan mal, lahannya juga luas, untuk parkir bagus," tutur Emilia.
Untuk diketahui, ada dua rute layanan LRT Jabodebek, yakni rute Stasiun Dukuh Atas-Harjamukti dan Stasiun Dukuh Atas-Jati Mulya.
Biaya layanan LRT Jabodebek dipatok Rp 5.000 selama Agustus-September 2023.
LRT Jabodebek baru beroperasi usai diresmikan Presiden Joko Widodo secara simbolis di Stasiun Cawang, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.