Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrokan Pecah dengan Warga Kampung Kapuk, Ketua RW di Kampung Ambon: Bukan Kami yang Memulai

Kompas.com - 31/08/2023, 18:57 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bentrokan yang terjadi antara warga di RW 07 Kompleks Permata, Kelurahan Kedaung Kali Angke atau dikenal Kampung Ambon dengan warga RW 10 Kelurahan Kapuk, Cengkareng diduga terjadi karena aksi provokasi.

Ketua RW 07 Kelurahan Kedaung Kaliangke, Yeni Ritiau Napitupulu mengatakan, warganya tidak memulai aksi pemukulan yang diduga dilakukan kepada salah satu warga di Kampung Kapuk.

"Ketika kami tanya ini permasalahannya apa? Ya ada individu. Kebetulan bukan warga kami dan tidak tinggal di lingkungan kami," jelas Yeni kepada Kompas.com di Kompleks Permata, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Camat Cengkareng Sebut Permasalahan Pribadi Sulut Bentrokan Warga Kampung Ambon dengan Kapuk

Yeni sendiri tidak mengetahui persis siapa yang diduga memulai aksi pemukulan itu.

Ia hanya menduga, ada seorang pendatang yang kemudian mencoba berbuat rusuh dan akhirnya menyebabkan bentrokan itu pecah.

Terlebih, kata Yeni, hubungan antara wilayah kompleks perumahannya dan warga di RW 10 Kelurahan Kapuk selama ini baik-baik saja.

"Menurut saya (ada provokator), kalau warga sana, aslinya tidak seperti itu karakternya, karena kami bergaul akrab. Kalau ada gesekan, gesekan itu hanya preman-preman saja, bukan warganya," jelas Yeni.

Sebelumnya diberitakan, bentrokan antara RW 07 Kompleks Permata, Kelurahan Kedaung Kali Angke, atau dikenal Kampung Ambon dengan warga RW 10 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, terjadi pada Rabu (30/8/2023) malam.
Baca juga: Menengok Lokasi Bentrok Warga Kampung Ambon dan Kapuk, Brimob Bersenjata Mondar-mandir

Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, bentrokan terjadi setelah salah satu warga RW 10 dipukul oleh warga Kampung Ambon.

"Satu warga diduga dipukul oleh warga 07 Kedaung Kali Angke. Setelah dipukul, korban menyampaikan ke teman-temannya, akhirnya jadi ramai," kata Hasoloan saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Bentrokan kemudian pecah. Warga kedua wilayah saling serang. Dalam bentrokan itu, warga juga membakar tumpukan sampah.

Belum diketahui jumlah korban luka dalam bentrokan yang terjadi. Hasoloan juga belum mendapat laporan terkait pemukulan yang terjadi.
Baca juga: Warga Kapuk Bentrokan dengan Warga Kampung Ambon, Berawal Satu Orang Dipukul

"Jadi tadi malam sudah kami pertemukan, nah sebenarnya dari korban sendiri inginnya diselesaikan secara kekeluargaan saja dengan cara si pelaku dihadirkan," ucap Hasoloan.

"Nah, kami dari kepolisian menyampaikan, misalnya pelaku tidak mau hadir, ya nanti korbannya siap untuk melapor," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com