Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet di Pasar Minggu-Tanjung Barat, Polisi Kaji Penerapan Rekayasa Lalu Lintas

Kompas.com - 31/08/2023, 18:18 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi akan mengkaji soal penerapan rekayasa lalu lintas, akibat kemacetan di Jalan Raya Pasar Minggu sampai dengan Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Doni Hermawan mengatakan, saat ini Polda Metro sudah mengerahkan personel untuk mengatur lalu lintas di kawasan tersebut.

Apabila hal itu belum efektif, ia akan melakukan pengkajian soal rekayasa lalu lintas di jalan itu.

"Kita lihat nanti kalau memang belum efektif dengan penempatan personel, langkah berikutnya akan dilakukan pengkajian rekayasa lalin," ujar Doni saat dikonfirmasi, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Saat Pintu Maaf Sang Ayah Terbuka untuk Anak yang Bunuh Ibunya di Depok, Minta Hukuman Diringankan

Kemacetan terlihat pada unggahan beberapa akun media sosial. Hal ini diketahui imbas proyek jalan yang memakan jalur lambat, di depan AEON Mall Tanjung Barat.

Akibatnya, masyarakat yang menempuh perjalanan dari arah Pasar Minggu menuju Tanjung Barat harus menghabiskan waktu kurang lebih satu jam.

Doni mengatakan, ada laporan dari masyarakat terkait dengan peristiwa macet parah ini.
Baca juga: Minta Pembunuh Ibu Kandung Dihukum Ringan, Sang Ayah: Anak Ini Punya Masa Depan

Polisi terus mengkaji, mencari, dan menginstruksikan secara teknis apakah bisa dilakukan rekayasa lalu lintas.

"Nanti kami cari dan instruksikan secara teknis, apakah bisa memungkinkan dengan jalur yang ada dilakukan rekayasa lalin di sana," ujar dia.

"Semua tim bekerja termasuk melihat penyelenggara pengerjaan juga kami perlu untuk mendiskusikan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com