Ketua RW 07 Kelurahan Kedaung Kaliangke, Yeni Ritiau Napitupulu mengatakan, warganya tidak memulai aksi pemukulan yang diduga dilakukan kepada salah satu warga di Kampung Kapuk.
"Ketika kami tanya ini permasalahannya apa? Ya ada individu. Kebetulan bukan warga kami dan tidak tinggal di lingkungan kami," jelas Yeni kepada Kompas.com di Kompleks Permata, Kamis (31/8/2023).
Yeni sendiri tidak mengetahui persis siapa yang diduga memulai aksi pemukulan itu.
Ia hanya menduga, ada seorang pendatang yang kemudian mencoba berbuat rusuh dan akhirnya menyebabkan bentrokan itu pecah.
Terlebih, kata Yeni, hubungan antara wilayah kompleks perumahannya dan warga di RW 10 Kelurahan Kapuk selama ini baik-baik saja.
"Menurut saya (ada provokator), kalau warga sana, aslinya tidak seperti itu karakternya, karena kami bergaul akrab. Kalau ada gesekan, gesekan itu hanya preman-preman saja, bukan warganya," jelas Yeni.
Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, bentrokan terjadi setelah salah satu warga RW 10 dipukul oleh warga Kampung Ambon.
"Satu warga diduga dipukul oleh warga 07 Kedaung Kali Angke. Setelah dipukul, korban menyampaikan ke teman-temannya, akhirnya jadi ramai," kata Hasoloan saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (31/8/2023).
Bentrokan kemudian pecah. Warga kedua wilayah saling serang. Dalam bentrokan itu, warga juga membakar tumpukan sampah.
"Jadi tadi malam sudah kami pertemukan, nah sebenarnya dari korban sendiri inginnya diselesaikan secara kekeluargaan saja dengan cara si pelaku dihadirkan," ucap Hasoloan.
"Nah, kami dari kepolisian menyampaikan, misalnya pelaku tidak mau hadir, ya nanti korbannya siap untuk melapor," lanjut dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/31/18572031/bentrokan-pecah-dengan-warga-kampung-kapuk-ketua-rw-di-kampung-ambon