Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Rangka eSAF Tak Ganggu Penjualan Motor Bekas, Pedagang: Honda Seken Tetap Banyak Peminatnya

Kompas.com - 03/09/2023, 21:53 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu rangka Enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) milik Honda yang disebut mudah keropos dan patah tidak memengaruhi penjualan motor bekas.

Setidaknya, hal tersebut yang dirasakan Dani (44), Penanggung Jawab Damitra Motor, tempat usaha jual-beli kendaraan roda dua bekas di Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Menurut dia, isu eSAF tak mempengaruhi minat konsumen untuk membeli motor Honda bekas, baik itu keluaran anyar maupun lama.

"Tetap sih masih banyak yang beli, Honda seken masih banyak juga yang nyari," kata dia saat ditemui di showroom-nya di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (3/9/2023).

Baca juga: Pedagang Motor Bekas Ngaku Tak Terlalu Perhitungkan Rangka Saat Jual-Beli

Walau demikian, Dani tak menampik bahwa beberapa konsumennya enggan membeli motor bekas merek Honda keluaran terbaru.

Ia menyebut, segelintir pembeli itu cukup khawatir terhadap rangka eSAF.

"Ada beberapa yang khawatir (soal rangka), tapi dikit banget. Pernah suatu waktu konsumen datang ke sini dan mencari motor seken yang tahunnya agak tua karena isu itu," ungkap Dani

"Mereka sih bilangnya takut ada apa-apa di rangkanya. Makanya mereka pilih motor bekas yang tahunnya agak lama," kata dia.

Namun, bila dilihat secara menyeluruh, penjualan motor bekas selama beberapa bulan terakhir berjalan normal.

Motor-motor yang diduga menggunakan rangka eSAF pun masih ada peminatnya.

Baca juga: Menperin Buka Suara soal Isu Rangka eSAF Honda Gampang Karatan

Sebab, menurut Dani, yang terpenting adalah kesehatan mesin, kesehatan bodi, kelistrikan, dan surat-surat.

"Selama ini kalau kami beli unit seken enggak mandang rangka sih. Jadi yang kita lihat kalau ada orang jual motor ke sini, dicek mesinnya, cek bodi, dan kelistrikan. Kemudian kami test drive, dan juga kita cek kelengkapan surat-suratnya," tutur Dani.

"Untuk rangka kami enggak sampai cek tipe rangkanya, karena itu makan waktu juga. Sebab selama ini kami enggak pernah mengalami kendala yang macem-macem di kerangkanya," ucap dia.

Adapun rangka eSAF menjadi perbincangan hangat di dunia maya, khususnya bagi pecinta otomotif.

Rangka eSAF yang dikenalkan Honda pada 2019 disinyalir mudah keropos dan patah, sehingga bisa membahayakan pengendara yang menaikinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com