JAKARTA, KOMPAS.com - Detik-detik ambruknya rumah susun sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, diungkap Ketua RT setempat, Saharudin.
Menurut dia, itu terjadi pada Rabu (30/8/2023) sekitar pukul 21.30 WIB. Atap rusunawa itu, kata dia, menimpa hunian saat penguni tengah beristirahat.
Peristiwa ini bermula dari runtuhnya plang nama blok berbahan beton di blok C5 Rusunawa Marunda.
Baca juga: Atapnya Ambruk dan Sudah Tak Layak, Blok C Rusunawa Marunda Dibangun pada 2004 dengan APBN
"Yang runtuh plang nama blok. Jadi kalau bilang atap, ya memang dia berdekatan dengan atap," ungkap Saharudin dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (4/9/2023).
"Jadi itu reruntuhan yang jatuh sehingga di lantai dasar itu ada kanopi ikut ambruk juga," ucap Saharudin lagi.
Beton yang runtuh dari bagian atas itu kemudian mengenai kanopi di beberapa lantai di bawahnya hingga menimpa empat unit hunian warga.
Kejadian ini pun menimbulkan ketakutan warga yang khawatir beton-beton itu bakal berjatuhan lagi dari atas.
Baca juga: Fakta Ambruknya Atap Beton Rusunawa Marunda, Warga Mau Direlokasi dengan Sejumlah Syarat
Beruntung tidak ada korban jiwa saat atap beton tersebut runtuh. Pasalnya, tidak sedikit anak kecil bermain di bawahnya pada jam-jam tersebut.
"Alhamdulillah-nya di sana enggak ada korban nih warga, enggak ada yang tertimpa," kata Sekretariat Jenderal Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Maulana, Senin.
"Memang, pada saat itu banyak sekali anak-anak (di sekitar). Alhamdulillah anak-anak (sedang) enggak main di situ," ucap Maulana.
Maulana yang juga merupakan warga Rusunawa Marunda itu mengungkapkan bahwa kondisi bangunan Blok C5 memang tidak baik.
"Itu memang bangunannya sudah sedikit keropos. Kalau dibilang keropos, memang keropos," imbuh Maulana.
Buntut insiden itu, sejumlah warga Rusunawa Marunda yang tinggal di Blok C1 sampai C5 ke Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.
"Betul (warga Rusunawa Marunda C1 sampai C5 akan direlokasi ke Rusunawa Nagrak)," kata Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum, Minggu.
Kemudian Retno mengungkap alasan warga Rusunawa Marunda Blok C1 sampai C5 mengapa harus direlokasi.