Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Ancaman Polusi Jakarta, Kasus ISPA di RS Persahabatan Naik 30 Persen

Kompas.com - 05/09/2023, 12:59 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA yang diidap orang dewasa di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan naik antara 20-30 persen.

Demikian disampaikan Dokter Spesialis Paru Divisi Paru Kerja dan Lingkungan Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI-Pusat Respirasi Nasional RSUP Persahabatan, dr Efriadi Ismail, Sp.P (K).

Ia menyebut, kenaikan kasus ISPA pada orang dewasa ini terkait polusi udara di Ibu Kota.

"Iya, kemungkinan besar dari polusi. Sebab dibandingkan dengan tahun lalu pada bulan yang sama peningkatan kasus (ISPA) 20-30 persen di Persahabatan," kata Efriadi kepada Kompas.com, Selasa (5/9/2023).

Baca juga: Kasus ISPA di Depok Naik 60 Persen dalam Sebulan

Kendati demikian, dia tak memerinci berapa pasien yang datang dengan keluhan ISPA.

Menurut dia, tren peningkatan ini sama dengan jumlah peningkatan kasus secara nasional yang dicatat Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Di nasional, dari Komite Penyakit Respirasi, dari Januari 2023 sampai Juli ada tren peningkatan jadi 100.000 kasus, meningkat," ungkap Efriadi.

"Tetapi sebetulnya apakah ini karena polusi? Kemungkinan besar terkait dengan polusi," lanjut dia.

Baca juga: Kasus ISPA Meningkat Seiring dengan Polusi Udara, Menkes: Jadi Tugas Berat untuk Pak Heru

Ia menyebut, kebanyakan pasien datang dengan keluhan hidung berair, batuk, pilek, serta radang tenggorokan. Selain itu, pasien juga bisa merasakan demam.

"Ada beberapa kasus misalnya dia ada sesak, demam tinggi, tidak bisa makan, itu harus mendapatkan pertolongan segera ke rumah sakit, dirawat," ujar Efriadi.

"Kembali" ke zaman pandemi Covid-19

Efriadi berpandangan, masyarakat perlu memakai masker kembali di tengah buruknya kualitas udara di Jakarta.

Meski pandemi Covid-19 dinyatakan telah berakhir, bayang-bayang polusi udara menghantui masyarakat.

"Kalau untuk teman-teman di lapangan seperti pergi mengendarai motor dan banyak aktivitas di luaran memang kami menyarankan penggunaan masker kembali. Seperti pada zaman Covid kemarin," tuturnya.

Dia juga menyarankan agar masyarakat memeriksa kualitas udara sebelum keluar rumah, mengurangi aktivitas di luar ruangan, menggunakan penjernih udara, menghindari sumber polusi dan asap rokok, melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, serta konsultasi ke dokter bila mengalami gangguan pernapasan.

Baca juga: Media Asing Soroti KTT ASEAN 2023 di Indonesia, WFH, dan Polusi Udara

Beberapa waktu belakangan ini, DKI Jakarta masuk dalam urutan teratas kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Dalam mengatasi polusi udara, pemerintah berupaya mengurangi emisi dari sektor transportasi.

Berdasarkan data Kementerian LHK dua tahun lalu, sektor transportasi menjadi penyumbang terbanyak polusi udara, yakni 44 persen, diikuti sektor industri 31 persen, manufaktur 10 persen, perumahan 14 persen, dan komersial 1 persen.

Guna mengurangi emisi kendaraan, Pemprov DKI Jakarta menetapkan sistem work from home (WFH) untuk 50 persen ASN mulai 21 Agustus-21 Oktober 2023. Pemprov DKI juga mengawasi aktivitas industri dan menyemprot jalan dengan air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com