JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah empat tahun menjejakkan kaki di Ibu Kota, wanita asal Jenggolo, Sidoarjo, Jawa Timur, Rahel Rahayu Pratiwi (28) masih merasakan culture shock dalam kesehariannya sebagai perantau.
Wanita yang bekerja sebagai analis kesehatan itu heran sekaligus terkagum dengan sistem transportasi di Jakarta yang pembayarannya cashless atau non-tunai.
“Temanku pernah bilang, 'kalau seandainya lo enggak punya e-money, enggak bisa hidup di Jakarta (soalnya) naik transportasi umum’,” kata Rahel saat diwawancarai Kompas.com di kawasan Harmoni, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).
Baca juga: Hakim Minta Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang: Bantu Biayai Restitusi Rp 25 Milyar
Saat awal tinggal di Jakarta, Rahel pernah diajak temannya jalan-jalan naik bus transjakarta.
Ia tak tahu setiap penumpang harus punya e-money untuk pembayaran.
Dia panik saat temannya menanyakan kartu uang digital itu sebab ia tak memilikinya.
“Panik, lah. Aku enggak tahu apa-apa (soal e-money),” celetuk dia.
Untungnya kartu e-money cukup mudah didapatkan. Temannya membawa Rahel untuk membelinya ke minimarket terdekat.
“Temanku enggak beri tahu harus pakai e-money, jadi kami beli di minimarket,” sambung Rahel.
Baca juga: Peran Tiga Bang Jago Pembunuh Pria di Koja, Ada yang Memukul dan Menusuk dengan Badik
Hingga saat ini, Rahel terkadang masih kesulitan beradaptasi dengan sistem pembayaran di Jakarta yang serba digital.
Menurut dia, tinggal di Jakarta membutuhkan modal yang besar.
Salah satunya tuntutan tidak langsung untuk memiliki ponsel berfitur near field communication atau NFC.
Fungsi NFC salah satunya untuk membaca dan mengisi ulang saldo kartu e-money.
“Tinggal di Jakarta menuntut kita untuk punya ponsel yang ber-NFC. Kayak, kadang kalau seandainya ponsel rusak, biaya untuk ponsel ber-NFC kan pasti lebih mahal ketimbang ponsel yang biasa-biasa,” tutur dia.
Baca juga: Ibu dan Anak di Cinere Diduga Tewas Sejak Lama, Jasadnya Tinggal Tulang
Sebagai anak rumahan, Rahel cenderung lebih banyak memegang uang tunai.
Namun, kini kebiasannya harus berubah sejak tinggal di Jakarta.
“Kadang masih syok aja, kita belanja kayak gitu, ke mana-mana harus tap-tap. Apa-apa harus punya mobile banking dan serba digital,” lanjut Rahel.
Bagi mereka yang baru merantau ke Jakarta, Rahel berpesan agar jangan lupa memiliki kartu e-money.
“Pastiin kartu e-money-nya ada saldo!” seru dia sambil tertawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.