Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan dari APBD, Pemprov DKI Akan Revitalisasi Rusunawa Marunda Pakai Skema SP3L

Kompas.com - 08/09/2023, 17:08 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan merevitalisasi rumah susun sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Perbaikan dilakukan setelah atap beton Blok C5 Rusunawa Marunda itu ambruk pada Rabu (30/8/2023) malam.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum mengatakan, perbaikan Rusunawa Marunda itu rencananya menggunakan dua skema.

Baca juga: Pemprov DKI Belum Berencana Turunkan Tarif Sewa Rusun Nagrak untuk Warga Rusunawa Marunda

"Kita pakai dana SP3L (Surat Persetujuan Penunjukan Penggunaan Lokasi atau Lahan), atau Koefisien Lantai Bangunan (KLB)," ujar Retno saat dikonfirmasi, Jumat (8/9/2023).

Namun Retno tidak menjelaskan total anggaran untuk revitalisasi Rusun Marunda. Menurut dia, sampai saat ini, DPRKP DKI Jakarta masih melakukan rapat perencanaan.

"Belum selesai buat perancangannya. Boleh (penghuni Rusunawa Marunda yang direlokasi sementara untuk kembali lagi). Kami serahkan kepada warga senyaman mungkin," ucap Retno.

Retno sebelumnya memastikan revitalisasi Rusunawa Marunda bakal dilaksanakan pada tahun ini. Perbaikan juga akan dilakukan untuk Rusun Komarudin, Jakarta Timur.

"Diupayakan secepatnya saat ini masih proses perencanaannya," ujar Retno.

Baca juga: Selain Rusunawa Marunda, Pemprov DKI Juga Akan Revitalisasi Rusun Komarudin di Jaktim

Sebelumnya, atap beton Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, tepatnya di Blok C5, ambruk pada Rabu pekan lalu sekitar pukul 21.30 WIB.

Tidak ada korban jiwa saat atap beton tersebut runtuh. Biasanya, kata Maulana, tidak sedikit anak kecil bermain di bawahnya pada jam-jam tersebut.

"Alhamdulillah-nya di sana enggak ada korban nih warga, enggak ada yang tertimpa," kata Maulana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com