Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetangga Sebut Ibu-Anak yang Tewas di Depok Makin Tertutup sejak Kepala Keluarga Meninggal

Kompas.com - 12/09/2023, 05:59 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - S (56), tetangga dari ibu-anak yang jasadnya ditemukan tinggal tulang di Cinere, Depok, mengungkap keluarga ini mulai tertutup sejak suami korban meninggal pada 2011.

Ibu dan anak itu bernama Grace Arijani Harahapan (68) dan David Ariyanto Wibowo (38). 

S menyebutkan, dahulu, mendiang suami Grace cukup sering berkomunikasi dengannya jika berpapasan.

Sedangkan Grace memang dikenal tertutup sejak awal.

Baca juga: Polisi Buka Potensi Adanya Pembunuhan dalam Kasus Tewasnya Ibu-Anak di Depok

"Dulu dia (suami Grace) sama Bapak saya sering ngobrol. Kalau ibunya memang orangnya begitu, tertutup. Anaknya ya anak normal, di SMP Charitas dulu, karena siang pulang kan dia jalan lewat sini suka saya tegur," tutur S kepada Kompas.com di lokasi, Senin (11/9/2023).

Namun, setelah sang kepala keluarga meninggal, Grace dan anaknya pun semakin tertutup dari masyarakat sekitar.

Sebelumnya, S menjual pulsa dan pelanggannya kebanyakan warga sekitar sehingga ia tahu nomor telepon mereka.

"Tapi bu Grace itu enggak pernah beli pakai nomor, selalu pakai voucher, yang gesek Rp 50.000-an, jadi enggak ketahuan nomor teleponnya. Jadi memang sudah terbiasa identitas, privasi dia sembunyi kan," lanjut S.

Saking tertutupnya Grace dari kehidupan dunia luar, ia dan anaknya menolak untuk dimasukkan dalam grup WhatsApp perumahan.

Baca juga: Ibu-Anak yang Ditemukan Tinggal Tulang di Depok Terakhir Pesan Air Galon pada 25 Juli 2023

"Kalau di RT, RW ada grup WA, dia enggak mau dimasukkan nomor HP-ya. Karena tertutup ya enggak bergaul juga. Kalau komunikasi, cuma terbatas simpel aja, misal dia kalau belanja ke warung sebelah itu dia cuma lewat gitu saja, enggak ada interaksi," ujar Ketua RW 16 Herry Meidjiantono, Jumat (8/9/2023).

Herry tidak tahu apa alasan mereka tidak ingin dimasukkan dalam grup WA.

Bahkan, sebagai pengurus lingkungan, Herry mengaku tidak pernah sekali pun bertemu keduanya.

Padahal, menurut Herry, warga perumahan tersebut sering mengadakan berbagai kegiatan kumpul-kumpul.

Namun, tidak sekali pun Grace dan anaknya ikut serta.

"Saya sendiri malah belum tahu yang mana orangnya, wajahnya juga enggak tahu saya. Tapi sebenarnya kalau kegiatan dalam kompleks ini banyak sekali kesempatan untuk berinteraksi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com