JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu bernama Hanny Armita (40) sempat tertahan di rumah sakit di Bogor usai melahirkan bayinya pada Sabtu (9/9/2023) dini hari.
Hanny tertahan karena belum mampu melunasi biaya persalinan. Dia mengaku sudah mencoba mengajukan opsi mencicil biaya rumah sakit tersebut kepada pihak administrasi.
Tawaran cicilan pun diterima, tetapi Hanny tetap tidak boleh keluar sebelum biaya itu lunas.
Dari yang semula biaya persalinan keseluruhan sekitar Rp 7,5 juta, kini bertambah Rp 500.000 lagi sebagai biaya perpanjangan kamar Hanny satu malam.
"Waktu itu biaya di angka Rp 7,5 juta, itu saya saja belum termasuk bayi. Bayinya kan masih dirawat, belum tahu total biaya sampai selesai. Saya bilang kan, kalau misal saya bayar cicil, bisa? 'Bisa tapi ibu belum bisa pulang', dia bilang begitu," kata Hanny kepada Kompas.com, Rabu (13/9/2023).
Baca juga: Fakta Sejoli Buang Bayi di Cakung, Pelaku Melahirkan Sendiri di Kamar Kos
Artinya, Hanny diminta menambah lagi biaya menginap di rumah sakit tersebut.
"Saya kan bingung. Gimana kalau saya kasih uang (cicil) tapi saya juga enggak bisa keluar. Memang saya enggak ada uang yang banyak, tapi kalau sejuta dua juta pasti saya bisa usahain lah. Tapi percuma kalau saya kasih uang itu tapi saya tetap enggak bisa keluar," kata dia lagi.
Ia pun kalut karena tidak boleh keluar dari rumah sakit. Padahal Hanny harus mencari uang juga untuk melunasi biaya perawatan bayinya yang masih ada di inkubator.
Adapun Hanny merupakan warga asal Bengkulu dengan alamat domisili KTP di Bekasi, Jawa Barat.
Sebelum melahirkan di rumah sakit tersebut, Hanny mengatakan bahwa KTP dan kartu BPJS-nya sempat diminta oleh petugas administrasi rumah sakit.
Namun, karena BPJS Hanny tidak aktif dan ada kendala pembayaran, pihak rumah sakit tetap bersedia membantu persalinan hingga bayinya lahir.
Baca juga: Seorang Perempuan Melahirkan di Kamar Mandi Rumah Kos, Unit PPA Turun Tangan
"Setelah sampai rumah sakit ternyata BPJS saya kan belum dibayar, tapi pihak rumah sakit punya kebijaksanaan membantu dengan alasan kemanusiaan waktu itu, menolong nyawa pasien," kata Hanny.
Hanny juga menjelaskan bahwa setelah dia melahirkan, ternyata bayinya tidak menangis sehingga harus dirawat di inkubator.
"Begitu selesai melahirkan, ternyata bayi saya itu tidak nangis, jadi langsung dibawalah ke ruang NICU. Jadi saya enggak melihat bayi saya sejak saya keluar dari ruang operasi. Kondisi saya waktu itu juga drop, tekanan darah saya sampai 180, saya sempat kejang juga, terus saya enggak ketemu bayi sampai Minggu (10/9/2023)," ujar dia.
Ia pun baru bisa melihat bayinya pada Minggu siang, setelah diperbolehkan pulang oleh dokter.
Baca juga: Orangtua Tak Mampu Lunasi Tagihan Rp 34 Juta, Bayinya Ditahan Rumah Sakit 3 Bulan