Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susah Gampang Merawat Salak Condet dan Menjaganya dari Tangan-tangan Jahil...

Kompas.com - 21/09/2023, 08:45 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Salak condet, maskot DKI Jakarta ini semakin sulit ditemukan peredarannya di pasaran. Padahal rasa dari buah komoditas asli Jakarta itu tak kalah dari salak lokal lainnya.

Seakan menolak punah, ratusan pohon salak condet nyatanya masih bertahan hidup di tengah kampung padat penduduk Kelurahan Balekambang, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur. Tepatnya di sebuah lokasi bernama Cagar Buah Condet.

Saat berkunjung ke sini, Kompas.com bertemu dengan koordinator penjaga kebun bernama Safarudin.

Ia bersama sejumlah pegawai lainnya, sehari-hari mengelola kebun seluas 3,5 hektar itu sejak pukul 07.00 hingga 16.00 WIB.

Baca juga: Cagar Buah Condet, Rumahnya Salak Condet Maskot DKI yang Tersembunyi

Meski begitu, masih ada saja tangan-tangan jahil yang lolos dari pengamatan Safarudin dkk. Sebab, letaknya yang ada di tengah pemukiman padat penduduk, membuat siapa saja bebas keluar masuk area kebun ini.

Tak jarang, tangan-tangan pencuri ini menggondol buah salak sehingga panen pun kurang maksimal.

"Wah suka hilang. Yang namanya kita kan kerja setiap hari, kita lihat tadinya ada gondolan salak terus tiba-tiba udah enggak ada. Kadang kita pas keliling nemuin orang, kita tanya 'ngapain' malah kabur," celetuk pria asal Sawangan itu saat ditemui di lokasi, Rabu (20/9/2023).

Selain kecolongan, tantangan lain Safarudin dalam mengelola kebun ini adalah hama tanaman berupa tikus dan musang yang kerap menggerogoti buah-buah salak.

Baca juga: Mencari Jejak Salak Condet yang Kian Tersembunyi

"Penyakitnya ya kadang berkutu. Terus tikus yang segede tikus loteng itu, terus ada musang juga. Nih bekas gigitan tikus," kata dia sembari menunjuk bekas gigitan hewan pengerat itu pada buah salak yang dimaksud.

Memang, secara keseluruhan tidak sulit merawat tanaman buah bersisik kecoklatan itu. Kata Safarudin, pohon salak hanya perlu disiram lebih banyak air saja saat musim kemarau sekarang.

"Susah sih enggak cuma kendala kita karena faktor cuaca panas ini aja. Kalau manusia kan enggak bisa kekurangan air, begitu juga tanaman," tutur dia.

Kini, ia pun tetap berupaya mempertahankan keberadaan Salak Condet yang kian langka itu.

Termasuk lewat Cagar Buah Condet ini, segala daya dan upaya terus dilakukan demi merawat agar salak condet tetap lestari di tanah Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com