Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Prostitusi Gang Royal "Bantu" Rakyat Miskin, Mirip dengan Cerita di Era Ali Sadikin

Kompas.com - 23/09/2023, 13:08 WIB
Baharudin Al Farisi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena rakyat tidak mampu "dibantu" oleh keuntungan praktik prostitusi di Gang Royal, Penjaringan, Jakarta Utara, mengingatkan pada apa yang terjadi di era Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Demikian diungkapkan Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rakhmat Hidayat.

"Kalau kita bicara historis, sebenarnya fenomena itu bukan hal baru dalam pandangan saya sebagai sosiolog perkotaan. Kenapa? Karena, ini sudah pernah dilakukan era Gubernur Ali Sadikin," kata Rakhmat saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/9/2023).

Bedanya, aktor dalam fenomena di Gang Royal adalah kelompok masyarakat setempat. Sementara itu, peristiwa di masa lampau diinisiasi oleh pejabat setingkat kepala daerah, Ali Sadikin. 

Baca juga: Satpol PP DKI: Tak Ada Relokasi untuk Ratusan Bangunan Liar di Gang Royal

Sekitar tahun 1970, Bang Ali-sapaan Ali Sadikin-memanfaatkan pendapatan dari kawasan lokalisasi Kramat Tunggak dan Kalijodo untuk pembangunan kampung-kampung kumuh di Ibu Kota.

Kebijakan Ali yang merupakan mayor jenderal Angkatan Laut dari kesatuan Korps Komando Operasi (KKO/Marinir) itu sempat menuai kontroversi, khususnya di kalangan alim ulama.

Tetapi, Ali memiliki watak keras serta teguh dalam prinsip. Ia tetap menjalankan rencana kebijakannya itu.

"Bang Ali mengatakan, 'ini untuk pembangunan rakyat, ini untuk pembangunan masyarakat. Jadi, jangan dilihat sumbernya dari mana, tapi dilihat untuk kepentingan masyarakat'," tutur Rakhmat.

Baca juga: Ironi di Gang Royal, Saat Warga Tak Mampu Dapat Bantuan dari Lokalisasi

Bagi Rakhmat, konsep kebijakan Ali Sadikin setali tiga uang dengan kelompok masyarakat di Gang Royal. Keuntungan finansial yang didapat dari praktik prostitusi dimanfaatkan untuk rakyat yang tidak mampu.

"Apa yang terjadi sekarang mengingatkan di era Bang Ali bahwa ada forum warga yang melihatnya dari sisi kemanusiaan, sisi ekonomi, sisi kemiskinan. Orang tidak mampu disumbang dari praktik (prostitusi) Gang Royal," ujar Rakhmat.

Meski demikian, Rakhmat berpendapat, persoalan itu harus tetap dilihat secara jernih dan radikal. Akar persoalan fenomena itu sejatinya adalah ekonomi dan pemerintah harus mengambil peran demi memutusnya.

Pemerintah tingkat bawah, mulai dari kota, kecamatan, hingga kelurahan, bahkan RT dan RW harus lebih responsif lagi dalam hal peningkatan kesejahteraan warga miskin di area prostitusi.

"Harusnya ini yang ambil peran terdepan adalah pemerintah yang terdekat, yakni Kelurahan, Kecamatan, atau yang lebih rendah lagi, RT/RW. Harusnya itu di-take over, jangan oleh forum warga itu," ujar Rakhmat.

Dengan demikian, pemerintah dapat mendorong kualitas kehidupan warga yang lebih baik lagi dan tidak membiarkan warga miskin hidup dalam 'lingkaran buruk' tersebut. 

Baca juga: Minta Uang dari Lokalisasi Gang Royal, Warga Penjaringan: Tidak Ada Paksaan

AD, salah satu pengurus Forum 13 Penjaringan menunjukkan tiga foto yang memperlihatkan kegiatan bagi-bagi semabko oleh pihaknya kepada warga yang kurang mampu di RW 13 Kelurahan Penjaringan KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI AD, salah satu pengurus Forum 13 Penjaringan menunjukkan tiga foto yang memperlihatkan kegiatan bagi-bagi semabko oleh pihaknya kepada warga yang kurang mampu di RW 13 Kelurahan Penjaringan

Diberitakan sebelumnya, pembongkaran bangunan semipermanen di Gang Royal, Jl Rawa Bebek Selatan, RW 13, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (20/9/2023), menyingkap fenomena sosial yang menarik sekaligus ironi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com