Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Warga Tak Mampu di Penjaringan "Bergantung" dengan "Ladang Emas" di Lokalisasi Gang Royal…

Kompas.com - 23/09/2023, 07:53 WIB
Baharudin Al Farisi,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menertibkan ratusan bangunan semi permanen di Gang Royal, Jalan Rawa Bebek Selatan, RW 13, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (20/9/2023).

Bangunan yang berdiri di atas lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu kebanyakan sebuah kafe yang berkedok praktik prostitusi.

Setiap malamnya, para pemilik kafe menyediakan pekerja seks komersial (PSK) kepada pria hidung belang.

Rupanya, praktik prostitusi di Gang Royal ini secara tidak langsung memiliki kesinambungan dengan ratusan warga tidak mampu di lingkungan RW 13.

Baca juga: Ironi di Gang Royal, Saat Warga Tak Mampu Dapat Bantuan dari Lokalisasi

Hal tersebut diungkapkan AD, salah satu warga RW 13 sekaligus anggota paguyuban lingkungan sekitar yang bernama Forum 13 Penjaringan.

Sebab, melalui Forum 13 Pejaringan, kafe-kafe tersebut secata tidak langsung memberikan bantuan bagi warga tidak mampu di RW 13.

Dalam sesi wawancara, AD meminta Kompas.com agar tidak memandang kegiatan Forum 13 Penjaringan dengan sebelah mata.

Cikal bakal

Saat masa pandemi Covid-19, ada salah satu warga RW 13 tengah kelaparan. Bahkan, disebut sampai tidak bisa membeli makanan untuk ketiga buah anaknya.

Mendengar informasi tersebut, AD bersama teman-temannya berempati. Mereka saweran secara sukarela dan akhirnya terkumpul uang senilai Rp 750.000.

Dari uang tersebut, mereka membeli sembako berupa beras, telur, minyak, mie instan, dan lain-lain untuk disalurkan kepada warga tersebut.

"Sisa uangnya (dari pembelian sembako), kami serahkan ke ibu itu," kata AD yang tidak ingin diungkap identitasnya, kepada Kompas.com, Kamis (21/9/2023).

Baca juga: Awal Mula Pungutan bagi Pemilik Kafe di Gang Royal: Ada Warga Kelaparan di Tengah Ladang Emas Lokalisasi

Berangkat dari kasus ini, AD dan bersama teman-temannya bermusyawarah lalu membentuk Forum 13 Penjaringan dengan tagline "Kami Ada Untuk Warga."

Namun, dalam musyawarah tersebut, mereka mempertanyakan bagaimana ada warga di sekitar yang mengalami kelaparan.

"(Dalam musyawarah) 'Bagaimana sih, di sana (Gang Royal) ada ladang emas, kok orang sampai ada yang kelaparan? Sampai enggak makan?'" ujarnya seraya mengilustrasikan keadaan pada saat itu.

Salah satu dari sejumlah kartu santunan dari Forum 13 Penjaringan yang diberikan kepada warga kurang mampu di RW 13 Kelurahan Penjaringan sebelum mengambil sembako.  KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Salah satu dari sejumlah kartu santunan dari Forum 13 Penjaringan yang diberikan kepada warga kurang mampu di RW 13 Kelurahan Penjaringan sebelum mengambil sembako.

Kutip uang dari Gang Royal

Berbekal anggapan Gang Royal adalah "ladang emas" dan ingin membantu warga tak mampu, Forum 13 Penjaringan mengadakan pertemuan dengan para pemilik kafe.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com