Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangis Lepas Kepergian Anaknya yang Meninggal Usai Operasi Amandel, Orangtua: Selamat Jalan, Nak...

Kompas.com - 04/10/2023, 15:31 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jenazah A (7), bocah yang meninggal dunia usai operasi amandel di Rumah Sakit (RS) Kartika Husada, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Bekasi, Rabu (4/10/2023).

Mobil yang membawa jenazah A datang pukul 12.57 WIB diiringi sanak saudaranya. Pendeta memulai prosesi pemakaman pukul 13.07 WIB.

Setelah pendeta menyelesaikan doa-doa, orangtua A, Albert dan Delima, dipersilakan untuk menaburkan bunga ke dalam liang lahat sebelum ditutup tanah.

Baca juga: Dinkes Kota Bekasi Panggil Dokter yang Tangani Bocah Meninggal Usai Operasi Amandel

Dalam prosesi tabur bunga itu, ibunda A tak kuasa menahan tangisnya. Delima mengucapkan ucapan selamat jalan kepada anak keduanya itu.

"Selamat jalan anakku...," ujar Delima Sinaga sembari menangis di pemakaman, Rabu.

Albert juga mengucapkan hal yang sama. Albert berharap dapat bertemu kembali dengan sang anak di surga.

"Selamat jalan ya, Nak. Ketemu Papi di surga ya," tutur Albert.

Baca juga: Permintaan Maaf RS Kartika Husada Setelah Bocah Meninggal Usai Operasi Amandel

Pemakaman selesai pukul 13.30 WIB. Albert mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga dan kerabat yang ikut mengantarkan anaknya ke tempat peristirahatan terakhir.

"Terima kasih dari hati kami terdalam, kami saat ini benar-benar menyadari bahwa anak kami ini adalah sosok yang menjadi pemberkat bagi kita semua," ujar Albert.

Albert juga mengaku bahagia karena sang anak pergi dengan damai dan senyum di wajahnya.

"Terima kasih, Nak, Papi senang karena engkau telah pergi dengan damai ke rumah Bapa di surga. Tolong persiapkan segala sesuatunya di sana untuk kami semua keluargamu, Nak," imbuh dia.

Baca juga: Polisi Bakal Selidiki Laporan Dugaan Malapraktik Anak Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Untuk diketahui, A didiagnosis mati batang otak usai menjalani operasi amandel pada Selasa (19/9/2023).

Albert begitu syok mengetahui anaknya sempat henti napas dan henti jantung, lalu terbaring koma selama 13 hari usai menjalani operasi.

A pun mengembuskan napas terakhirnya pada Senin (2/10/2023) pukul 18.45 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com