JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyimpulkan kematian Grace Arijani Harahapan (68), dan anaknya David Ariyanto Wibowo (38) di Cinere, Depok, Jawa Barat karena bunuh diri.
Metode bunuh diri keduanya disebut mirip dengan cara kematian yang ditemukan di Jepang.
"Tadi kami sempat berdiskusi dengan tim psikologi forensik, ternyata metode bunuh diri ini juga pernah ditemukan di Jepang," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Hengki Haryadi dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/10/2023).
Baca juga: Polisi Pastikan Ibu dan Anak Tinggal Tulang di Depok Tewas karena Bunuh Diri
David, menurut dia, kerap menggunakan mesin pencarian di internet untuk berselancar mencari informasi terkait Jepang.
Hengki menjelaskan, kediaman korban tertutup plastik. Pintu rumah pun dikunci dari dalam.
"Jadi TKP ditemukannya jenazah itu ukuran 1,8x1 meter, kecil sekali ya. Jadi ditutup semua jendela-jendela sempit itu dan ditemukan semua bantal, atau senderan," jelas Hengki.
"Termasuk Grace dan David, semua sudah dipersiapkan bantal untuk berdiam mengurung diri dalam kamar mandi atau pun ruang tersebut," tambah dia.
Baca juga: Olah TKP Lanjutan, Polisi Temukan Dokumen Ibu-Anak yang Tewas Tinggal Tulang di Depok
Berdasarkan penyelidikan, tak ditemukan jejak orang lain yang masuk ke tempat kejadian perkara (TKP).
Selain itu, penyidik menemukan dua DNA yang diketahui merupakan milik Grace dan David.
"Dan kemudian ditemukan dupa, arang, DNA, juga senter," imbuh dia.
Grace dan David diduga hendak mengakhiri hidupnya sejak tahun 2017 silam.
Untuk diketahui, jasad Grace dan David ditemukan dalam keadaan sisa tulang belulang pada 7 September 2023.
Baca juga: Tak Ada Tanda Kekerasan pada Jenazah Ibu dan Anak Tinggal Tulang di Depok
Jasad mereka ditemukan sekira pukul 09.30 WIB.
Kepolisian menduga Grace dan David sudah meninggal selama satu bulan.
Penemuan jasad ibu dan anak ini sepintas mengingatkan publik dengan misteri satu keluarga yang ditemukan tewas di perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, tahun lalu.
Kemiripan itu diakui Hengki Haryadi yang ikut menyelidiki dua kasus kematian misterius ini.
"(Kasus ibu dan anak tewas membusuk di Depok) ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres. Oleh karenanya, polanya kita sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Hengki, Jumat (8/9/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.