Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Konsisten, Penyemprotan "Water Mist" Diyakini Efektif Atasi Polusi di Jakarta

Kompas.com - 10/10/2023, 15:35 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono mengatakan, penyemprotan water mist generator dari atap gedung tinggi efektif untuk menekan polusi di Ibu Kota.

Hanya saja, menurut Gembong, upaya itu harus selalu dilakukan secara berkala dan konsisten setiap harinya.

"Ini kan harus konsisten. Tidak hanya menanam sekali doang, besoknya tidak. Ini konsistensi paling utama," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Cairan “Water Mist” di Jakpus Dicampur Eco-enzyme, Disebut dapat Memakan Polutan

Terkait kualitas udara di DKI Jakarta yang tercatat masih buruk, Gembong kembali menegaskan bahwa penanganan dengan penyemprotan water mist generator itu tidak bisa dilakukan hanya satu kali.

Untuk itu, Pemprov DKI harus memastikan, seluruh pengelola gedung yang sudah memasang water mist untuk melakukan penyemprotan setiap harinya.

"Ini kan tidak bisa sekaligus, perlahan. Tapi langkah untuk memperbaiki ada. Itu langkah yang positif menurut saya. Tapi harus konsisten. Jangan nanti kalau udara sudah baik, lupa lagi," ucap Gembong.

Baca juga: Tempati Posisi Tiga Kualitas Udara Buruk Pagi Ini, Jakarta Tak Ada Perubahan

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, ada 10 unit penambahan water mist yang terpasang di sejumlah gedung tinggi wilayah Ibu Kota guna menekan polusi udara.

Kini, sudah ada 135 alat penyemprot air terpasang di 121 gedung tinggi milik swasta maupun pemerintah daerah, setelah sebelumnya baru 125 unit.

"Untuk pemasangan water mist, sudah terpasang 135 water mist itu ada 121 gedung. Itu di gedung pemerintah dan maupun gedung swasta," ujar Ani di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: Bertambah 10, Kini 135 Water Mist Terpasang di 121 Gedung di Jakarta

Ani mengatakan, sejumlah water mist terpasang di gedung swasta dan pemerintah yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur.

Adapun pengoperasian water mist itu dilakukan secara serentak yakni pagi pukul 09.00 - 11.00 WIB dan sore pada pukul 17.00 - 19.00 WIB. Artinya alat itu akan dioperasikan selama dua jam setiap sesinya.

"Dan ada 32 unit lagi yang dalam tahap persiapan. Penyiraman jalan protokol saat ini masih terus dilakukan. Paralel dengan pemasangan water mist di Jakarta sudah cukup luas," ucap Ani.

Pemasangan water mist generator diharapkan dapat mengurangi polusi udara di DKI Jakarta, agar kualitas udara semakin membaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com