Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Pedagang di Pasar Rawa Badak Tercekik Kenaikan Harga Beras Dagangannya Sendiri...

Kompas.com - 12/10/2023, 08:50 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pedagang beras di Pasar Rawa Badak, Muhammad Chusein (45) dan Chuyenk (28), merasa tercekik karena harga dagangannya yang terus merangkak naik.

Mereka dipaksa harus beradaptasi dengan keadaan selama lebih dari satu bulan terakhir ini.

Bahkan, Chusein harus mengeruk tabungan dan berutang demi modal berdagang.

Sebagai pedagang beras, Chuyenk mengaku bingung ketika dia mendapat protes para pembeli.

Pasalnya, kata Chuyenk, beras yang harganya melambung tinggi justru berkualitas rendah.

Baca juga: Harga Beras Melonjak, Pedagang di Pasar Rawa Badak Keruk Tabungan dan Berutang demi Tambah Modal

Sejak 17 Agustus 2023

Chusein mengungkapkan, kenaikan harga beras di Pasar Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara ini sudah berlangsung sejak 17 Agustus 2023.

Dalam periode tersebut hingga hari ini, harga beras belum pernah mengalami penurunan.

"Sejak 17 Agustus itu sudah mulai naik sampai sekarang, merangkak sedikit-sedikit terus, melonjak sampai Rp 2.000 per kilogram," kata Chusein saat ditemui Kompas.com di Pasar Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, Rabu (11/10/2023).

Keruk tabungan dan berutang

Menurut Chusein, kenaikan harga beras sangat mencekik para pedagang di Pasar Rawa Badak.

"Sekarung naiknya bisa Rp 40.000-Rp 50.000. Karung kecil yang itu, yang 25 kilogram. Dulu kan Rp 330.000, sekarang Rp 380.000," ujar Chusein.

Dalam keadaan yang terimpit tersebut, Chusein terpaksa membongkar celengan demi modal yang kian membesar.

Baca juga: Harga Beras di Pasar Rawa Badak Jakut Terus Naik sejak Agustus

"Iya, dari Agustus itu sudah mulai merangkak, merangkak, merangkak. Dijual, tapi nambah modal lagi. Gitu terus. Dijual Rp 330.000, nambah lagi Rp 340.000. Gitu saja terus. Satu mobil itu bisa tambah Rp 7 juta kami," ucap Chusein.

"Ya maksudnya kenaikan harga bisa Rp 7 juta (untuk sejumlah karung beras yang diangkut mobil bak terbuka). Yang punya celengan, pada bongkar celengan," lanjut dia.

Bukan hanya itu, terkadang Chusein juga berutang demi memiliki tambahan modal membeli beras.

"Ngutang malah, ngutang semua, enggak kayak dulu. Orang-orang di dalam itu sudah pada ngeluh saat berjualan. Gali lubang tutup lubang," ujar Chusein.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com