JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gabungan Kelompok (Gapoktan) Tani, Sirojudin Abas meminta pihak Kelurahan Rorotan dan Kecamatan Cilincing untuk menormalisasi sumber air di dekat sawah.
Pasalnya, kata Abas, irigasi di Rorotan belum maksimal.
Sebanyak 50 hektare dari 300 hektare lahan di wilayah tersebut kekeringan akibat kemarau panjang.
Baca juga: 50 Hektar Sawah di Rorotan Kekeringan, Petani Gigit Jari
"Tolong dong saluran kecil sekecil apa pun yang alirannya ke sawah, itu dinormalisasi dari sampah-sampah atau kedangkalan perlu di dalami lagilah, minimal diangkat lumpurnya," ujar Abas saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/10/2023).
Menurut Abas, hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor agar irigasi bisa terlaksana dengan maksimal.
"Iya, kalau memang saluran itu tidak ada halangan, bagus, minimal kan air sampai, itu bisa continue, terus menerus. Walau pun sedikit, lama-lama kita bisa tersalurkan juga, gitu," pungkasnya.
Abas menambahkan, selain kemarau panjang, masalah irigasi ini juga menjadi penyebab lahan para petani dilanda kekeringan.
Baca juga: Wali Kota Jakarta Utara Pastikan Tak Tarik Sewa Petani yang Garap Sawah di Rorotan
“(Upaya petani) ya kita tidak (menanam) di lahan yang kering, cari (lahan) yang kena saluran air. Kebetulan, yang di samping Kali Gendong, BKT, sumber airnya dari Kali Menteng, itu kita normalisasi sampai ke sawah, kita bagi-bagi, alhamdulillah,” ungkap Abas.
“Memang airnya tetap mengalir, kalau Rorotan ini cuma tidak maksimal,” ujar Abas melanjutkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.