JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara DKI Jakarta masih masuk dalam katagori tidak sehat pada Jumat (13/10/2023) pagi.
Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta per pukul 07.32 WIB tercatat berada di angka 170.
DKI Jakarta berada di peringkat ketiga dalam urutan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 89 mikrogram per meter kubik.
Baca juga: Kualitas Udara DKI Masih Tak Sehat meski Sudah Terpasang 135 Water Mist di Jakarta
Konsentrasi tersebut 17,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, New Delhi di India dengan indeks kualitas udara 242 menempati urutan nomor wahid kota dengan kualitas udara terburuk dunia.
Posisi kedua kota dengan kualitas udara terburuk yakni Lahore di Pakistan dengan angka 177.
Merespons buruknya kualitas udara di Jakarta, situs IQAir merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan.
Baca juga: Yuk Kenakan Masker, Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ketiga di Dunia
Pemprov DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi udara buruk antara lain penyiraman jalan dengan water cannon serta pasang water mist generator untuk gedung swasta dan pemerintah.
Terkini, Pemprov DKI Jakarta bersama Ditlantas berencana kembali menerapkan tilang uji emisi pada awal November 2023.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, saat ini belum ada perbaikan signifikan pada kualitas udara di Ibu Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.