JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Pantas Nainggolan mengatakan, pedestrian di Jakarta yang sebelumnya direvitalisasi berpotensi kembali dibongkar karena perluasan penataan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT).
Hingga Agustus 2023, tercatat baru 10 titik di kawasan Jakarta Selatan yang sudah tersedia SJUT untuk merapihkan kabel yang semrawut.
"Pasti akan terjadi lagi pembongkaran (trotoar). Sehingga saya pikir ini perlu diselaraskan (antara penataan SJUT dan trotoar yang sudah direvitalisasi)," ujar Pantas dalam keterangannya, Jumat (13/10/2023).
Baca juga: Soal Kabel Optik Semrawut, Heru Budi: Kalau Galinya Masih Enggak Benar, Saya Hentikan Lagi Izinnya
Ia pun telah meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk memastikan pelaksanaan pembangunan trotoar dan SJUT harus selaras.
Menurut Pantas, sangat disayangkan jika trotoar yang sudah direvitalisasi kembali dibongkar untuk pemindahan kabel ke bawah tanah.
"Ini perlu perhatian serius karena di semua wilayah sudah ada perbaikan trotoar, sedangkan pembangunan SJUT masih jauh dari harapan," kata Pantas.
Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Sarana Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta sebelumnya, Samsul Bahri menjelaskan, pembuatan SJUT itu sampai saat ini masih terus dilakukan.
Adapun 10 titik di kawasan Jakarta Selatan yang sudah tersedia SJUT antara lain di wilayah Mampang Prapatan, Senopati, Jalan Suryo, Walter Mongonsidi, Cikajang, dan Pattimura.
"Ini masih berlanjut dari penugasan Pemda itu kan ada penugasan ke Jakpro sama Sarana Jaya untuk pembangunan SJUT," ucap Samsul.
Baca juga: PT Bali Tower Berupaya Jenguk Sultan Korban Kabel Fiber Optik, tapi Gagal karena Tak Berkabar
Samsul mengatakan, Dinas Bina Marga DKI telah memerintahkan agar perusahaan pemilik kabel utilitas memindahkan kabel di udara ke bawah tanah atau SJUT yang sudah terbangun.
"Dan memang butuh waktu dan proses karena panjang kilometer yang sudah dibangun SJUT itu sekitar 24,5 kilometer. Kan itu masih terus berproses," ucap Samsul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.