Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Tewas Terjatuh dari Lantai 4 SMPN 132 Jakarta, Sang Ibu: Belum Lihat Almarhum, Sudah Pingsan

Kompas.com - 17/10/2023, 15:44 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dede Mulyana (45) terkejut bukan kepalang ketika pertama kali mengetahui anaknya, D (16), tewas terjatuh dari lantai empat SMPN 132 Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat.

Pihak sekolah mulanya memberitahu Dede bahwa anaknya mengalami kecelakaan.

Ibu dari enam anak ini pun diminta datang ke rumah sakit, dalam kondisi tak mengetahui korban sudah tidak bernyawa.

“Saya histeris di situ, saya sudah enggak sadarkan diri. Belum melihat almarhum juga saya sudah pingsan,” ungkap Dede ditemui di kediamannya, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Selasa (17/10/2023).

Baca juga: Pilu Ibunda Siswa SMPN 132 Jakarta, Anaknya Pulang Tinggal Nama Usai Jatuh dari Lantai 4

“Ketika melihat anak saya sudah berdarah semuanya, sudah enggak ada nyawanya sudah meninggal,” sambung dia.

Kakak dan adik D ikut terkejut, ketika mendengar bahwa anak keempat dari enam bersaudara itu berpulang. Padahal, korban masih berkumpul bersama mereka saat pagi hari. Bahkan, D sempat meminta untuk dibelikan seragam baru kepada ibundanya.

“Ya pulang dengan enggak ada nyawa lagi, itu yang bikin saya syok. Enggak menyangka. Syok, enggak percaya kalau sampai terjadi begitu,” jelas Dede.

Ia mengungkapkan, adik D melihat kakaknya yang terkapar bersimbah darah di belakang gedung sekolah. Namun, adik korban tetap berada di area sekolah lantaran belum diperbolehkan pulang.

Baca juga: Fakta Tewasnya Siswa SMPN 132 Jakarta, Bukan karena Bullying atau Bunuh Diri

“Adiknya melihat D jatuh. Makanya syok melihat abangnya berdarah,” imbuh dia.

Sepekan setelah insiden yang terjadi pada Senin (9/10/2023) ini, kedukaan pun masih dirasakan Dede.

Tampak sorot kesedihan dalam matanya yang berkaca-kaca ketika menceritakan peristiwa tersebut. Ia pun kerap terbangun dan memikirkan putranya yang telah dikembumikan itu.

“Nangis saja saya, setiap malam juga melihat anak saya ada enam tetapi enggak ada satu. Satu lagi ke mana, menangis lagi kalau ingat,” tutur Dede.

Meski begitu, ia menyebut tak bisa melakukan apa pun atas meninggalnya D. Dede hanya bisa pasrah, dan melanjutkan kehidupan bersama lima anaknya yang lain.

"Sudah ikhlas semuanya, yang penting minta doanya saja biar tenang anak saya. Sudah enggak ada apa-apa lagi, minta doanya saja biar sehat keluarga semuanya," katanya.

Baca juga: Siswa SMPN 132 Jakarta Jatuh Usai Lewati Jendela Bolong, Wakepsek: Dua Hari Lalu Masih Ada Terali-Kaca

Dede meyakini, yang terjadi pada D merupakan kecelakaan. Adapun korban ditemukan tewas tergeletak di belakang gedung sekolah pada Senin sekitar pukul 09.30 WIB.

Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang menyatakan, D tewas karena tergelincir dari lantai empat.

“Ya kesimpulannya korban tergelincir di situ. Jadi dugaan perundungan, bunuh diri, didorong itu enggak ada,” kata Hasoloan saat dihubungi, Rabu (11/10/2023).

Ia menjelaskan sebelum jatuh, korban dan beberapa temannya hendak merokok di pijakan di balik tembok jendela kelas. Korban D bersama dua temannya melewati jendela tanpa terali dan kaca di lantai empat. Mereka kemudian nekat berdiri di atas pijakan, untuk mengisap rokok.

“Ya diduga kuat itu (terali dan kaca dicopot), benar. Kami belum sampai ke situ (dugaan kelalaian sekolah) ya, karena memang tempat itu harusnya enggak diakses,” papar Hasoloan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com