Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia di Bekasi Jadi Korban Hipnotis, Harta Benda hingga Tabungan Haji Dikuras Habis

Kompas.com - 20/10/2023, 08:51 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Malang nian nasib lansia bernama Suwarsiti (65), yang menjadi korban kejahatan hipnotis di Jalan Kecapi Melati, Jatiwarna, Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (17/10/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.

Akibat kejadian itu, uang ratusan juta rupiah yang tersimpan dalam tabungan bank dan puluhan gram perhiasan emas milik korban dibawa kabur para pelaku.

Anak korban, Cintia Dewi (26), mengungkap kronologi ibunya terkena hipnotis. Peristiwa dimula ketika Suwarsiti pulang dari kampus anaknya dengan menaiki angkutan umum.

Baca juga: Lansia di Bekasi Kena Hipnotis, Diajak Pelaku ke Bank dan Tabungannya Dikuras Habis

Didatangi wanita minta sumbangan

Suwarsiti tiba-tiba didatangi oleh seorang wanita yang ingin meminta sumbangan uang ke masjid. Posisi korban sudah berada di dekat rumah.

"Saya tanya ke ibu, 'Memang alasannya apa dideketin?'. Kata ibu, 'Enggak tahu, tiba-tiba bilang mau sumbangan'," ujar Cintia.

Cintia menduga ibunya dihipnotis setelah dimintai sumbangan. Sebab, Suwarsiti masuk ke dalam rumah bersama pelaku.

Baca juga: Lansia di Bekasi Jadi Korban Hipnotis, Pelaku Kuras Harta Benda hingga Rp 350 Juta

Pelaku kemudian melancarkan aksinya, ia bertanya kepada Suwarsiti soal tabungan. Kemudian, harta benda korban berupa emas, perhiasan dan uang tunai diambil.

"Masuk ke rumah ternyata ibu saya dimintai, 'Ibu ada tabungan tidak?'. Tanpa sadar menjawab, 'Ada sedikit', tapi dengan mudahnya ibu mengeluarkan semua yang disimpan di rumah, perhiasan, emas, dan uang tunai," papar Cintia.

Cintia curiga pelaku sampai berani mengacak-acak lemari ibunya. Sebab, isi lemari Suwarsiti berantakan setelah kejadian itu.

Tarik tunai di bank dan ATM

Setelah mengambil harta benda di rumah, pelaku mengajak Suwarsiti pergi ke Bank BNI menggunakan mobil yang sudah ditunggu tiga pelaku lain.

"Saya tanya ibu saya dari rumah ke Bank naik apa, katanya naik mobil. Di dalam mobil ada tiga orang," ucapnya.

Ketika sampai di bank, hanya satu pelaku (wanita yang meminta sumbangan) yang menemani Suwarsiti untuk tarik tunai Rp 100 juta.

"Pertama tarik tunai itu Rp 100 juta, kedua, transaksi belanja Rp 45 juta," ujarnya.

Baca juga: Lansia di Bekasi Jadi Korban Hipnotis, Pelaku Kuras Harta Benda hingga Rp 350 Juta

Seakan belum cukup, para pelaku yang sudah mengetahui pin ATM korban, kembali tarik tunai sebanyak 15 kali.

"Pelaku ambil di ATM bersama sebanyak 15 kali penarikan, nominalnya dari Rp 1 juta," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com