JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, berinisial N (46) berangkat pagi-pagi sekali demi mendapatkan bantuan pangan gratis bagi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.
Untuk mendapatkan bantuan pangan pada Senin (16/10/2023), N berangkat dari rumah menuju Kantor Kelurahan Jagakarsa selepas shalat subuh, sekitar pukul 05.00 WIB, untuk mengambil nomor antrean.
Padahal, jadwal pengambilan nomor antrean baru dibuka pukul 08.00 WIB.
"Itu ambil (nomor antreannya) dari pagi. Sebelum jam 08.00 WIB (pengambilan nomor antrean) dibuka (oleh pihak kelurahan), ibu-ibu sudah pada antre," ujar N saat berbincang dengan Kompas.com di rumahnya, Kebagusan, Sabtu (21/10/2023).
Baca juga: Buntut Dugaan Pungli, Dinas KPKP DKI Evaluasi Pendistribusian Pangan Murah
N mengungkapkan, orangtua para penerima KJP Plus tetap datang sejak pagi buta. Mereka mengantre sesuai urutan kedatangan, lalu menulis nomor antrean sendiri.
"Namanya juga ibu-ibu, kalau urusan antre gitu, paling getol. Datang ada yang dari jam 04.00 WIB. Biasanya, kalau mau dapat antrean nomor satu, dari jam 03.00 WIB atau jam 04.00 WIB (berangkatnya)," ucap N.
"Nanti, kalau sudah antre, tulis nomor antrean sendiri di tangan. Terus, kalau nanti sudah buka (jadwal pengambilan nomor antrean) yang jam 08.00 WIB, tinggal ambil nomor antrean sesuai dengan nomor antrean yang ditulis pagi itu," imbuh dia.
Ibu dua anak tersebut mendapatkan nomor antrean 21 meski sudah berangkat dari rumah selepas shalat subuh.
Baca juga: Warga Dimintai Rp 50.000 untuk Antre Pangan Murah, Heru Budi: Kalau Pelakunya Aparat Saya Tindak!
Setelah mendapatkan nomor antrean resmi dari kelurahan, N pulang terlebih dahulu karena pembagian bantuan baru dimulai pukul 13.00 WIB.
"Iya, kadang bawa air minum dingin biar segar. Kan antre gitu, enggak bisa ditinggal. Satu orang, satu KJP Plus, enggak bisa dititip-titip," kata N.
Ketika pembagian bantuan pangan gratis berlangsung, N kembali antre sesuai nomor urut yang sudah ia pegang.
"Enggak dikasih (tempat duduk). Ya namanya mau dikasih bantuan, ya begitu, panas, berdiri, antre panjang," kata N.
Oleh karena itu, N mengeluhkan sistem pembagian bantuan yang menurut dia menyulitkan warga.
"(Saat) antrenya saja (cuaca) panas banget. Sekarang kami mau dikasih bantuan, malah dibikin susah," keluh N.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.