Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan Pria yang Diduga Lakukan Pungli ke Sopir Bus di Thamrin City

Kompas.com - 22/10/2023, 22:54 WIB
Xena Olivia,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Metro Tanah Abang mengamankan seorang pria berinisial S (33) yang diduga menjadi pelaku pungutan liar (pungli) terhadap sopir bus di Thamrin City, Jakarta Pusat.

Kanitreskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Kukuh Islami mengatakan, S ditangkap di kawasan Thamrin sekitar pukul 18.00 WIB.

“(Saat ditangkap) dia masih berada di sekitar sana daerah Thamrin. Di pinggir jalan sekitar jam 18.00 WIB lewat,” ujar Kukuh saat dihubungi wartawan, Minggu (22/10/2023).

Baca juga: Viral Sopir Bus Kena Pungli di Thamrin City, Diduga Dipalak Rp 40.000 Keluar Masuk

Diketahui, dalam kesehariannya S bekerja sebagai pengantar ayam geprek. Namun, belum diketahui apa motif pelaku sampai melakukan pungli terhadap sopir bus itu.

“Dia biasa kerja sehari-hari ngantar ayam geprek. Bantu-bantu kalau ada antaran gitu. Masih kami dalami kenapa dia minta-minta,” tutur Kukuh.

Lebih lanjut, polisi masih memburu dua orang yang turut terlihat dalam video yang viral melalui akun Tiktok @kangayipeuy itu.

“Kami menindaklanjuti yang viral itu sudah indikasi tiga orang. Baru satu orang kami amankan, dua orang masih kami lakukan pencarian,” sambung dia.

Baca juga: Ada Pungli di Bandara Soetta, Benny Rhamdani Copot Kepala BP3MI Banten

Sebelumnya diberitakan, beredar rekaman video yang menunjukkan seorang sopir bus mengalami pungutan liar (pungli) di kawasan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Melalui narasi dalam video yang diunggah oleh akun Tiktok @kangayipeuy itu, sang sopir mengaku dipalak sebesar Rp 20.000 oleh seorang pria berbaju sipil tak dikenal.

Hingga berita ini ditayangkan, video itu telah disukai oleh 2.145 pengguna dan meraih 509 komentar.

Adapun tertulis narasi di dalam video itu:

Apakah ini retribusi resmi? Kami sudah bayar parkir dan ekamanan Thamrin City ke security Rp 150.000 (untuk) 1 bus. Pas masuk, diminta Rp 20.000 oleh orang berpakaian sipil dan pulangnya diminta lagi. Padahal ini jalan umum siapa saja bisa lewat. @poldametrojaya”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com