Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roda LRT Jabodebek Sudah Aus Baru 2 Bulan Beroperasi, Diduga akibat Sisa Uji Coba

Kompas.com - 26/10/2023, 16:45 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepingan roda train set atau rangkaian kereta LRT Jabodebek sudah aus setelah dua bulan beroperasi. Sehingga, sebanyak 18 rangkaian kereta harus masuk bengkel.

Akibatnya, manajemen membatalkan 103 perjalanan beberapa waktu ke depan. Alhasil, penumpang bisa menunggu hingga 40 menit lamanya di setiap stasiun.

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menduga, roda kereta yang aus itu terjadi karena LRT menggunakan roda kereta yang sama dengan saat uji coba.

Baca juga: Dua Bulan Beroperasi, Manajemen Baru Tahu Kepingan Roda LRT Jabodebek Cepat Aus

"Ketika trial atau uji coba, test commisioning (tes fungsi), atau tes rem ternyata dengan roda itu juga," ucap Deddy kepada Kompas.com, Kamis (26/10/2023).

Menurut Deddy, ada perbedaan penggunaan roda saat uji coba dan operasional langsung. Pada saat uji coba, kata dia, kerja roda kereta akan lebih keras karena berkali-kali ada pengereman darurat.

Pada akhirnya, kata Deddy, yang gagal dari roda rancanangan PT Industri Kereta Api (Inka) itu yang untuk operasional normal, bukan untuk selama periode percobaan.

"Nah, PT INKA tidak punya roda untuk percobaan yang mungkin konten kadar besi yang jauh lebih kuat atau keras. Itu dia tidak punya, ternyata pakai roda yang normal saat ini," ucap Deddy.

Baca juga: Imbas Banyak Kereta Masuk Bengkel: Ratusan Perjalanan LRT Jabodebek Dibatalkan, Kecepatan Diturunkan

Deddy memberikan gambaran, pada saat uji coba kereta, tentunya roda LRT Jabodebek sudah menempuh ribuan jam. Hampir setiap hari kereta itu disebut diuji keandalannya (reability).

"Karena INKA tak punya test track, makanya rel yang untuk test untuk jalur (saat) ini. Makanya pernah kejadian tabrakan karena memang mereka baru lakukan tes dinamis," ucap Deddy.

Deddy menyayangkan hal tersebut tak disadari PT INKA selaku produsen. Sebagai penyedia, seharusnya PT INKA sudah mengantisipasi roda cadangan.

"Kalau bagi kita, tak masalah roda dipakai uji coba selama beberapa bulan. Tapi anehnya, INKA tidak punya cadangan roda sehingga tidak ada plan A dan B akhirnya harus menunggu," ucap dia.

Baca juga: Roda Kereta Cepat Aus, LRT Jabodebek Pesan 1.000 Roda Baru ke PT INKA

Seperti diketahui, PT Kereta Api Indonesia (KAI) saat ini sedang memesan ribuan roda kereta anyar kepada PT INKA karena kondisi roda yang saat ini sudah aus.

Kendati demikian, penggantian roda baru itu pun masih harus menunggu waktu beberapa hari ke depan. Langkah ini diklaim lebih efisien ketimbang memperbaiki roda itu melalui proses bubut.

Sebab, LRT Jabodebek hanya memiliki satu mesin bubut. Sementara itu, pengerjaan satu rangkaian kereta membutuhkan waktu satu pekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com