JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan masih membahas soal rencana pengenaan pajak ojol (ojek online) dan toko online (online shop).
Karena itu, usulan adanya pungutan pajak ojol dan olshop tersebut belum akan diterapkan dalam waktu dekat ini.
"Lagi dibahas, belum (diterapkan), masih ada pembahasan," kata Heru Budi kepada wartawan di Jakarta Utara, Kamis (26/10/2023).
Baca juga: Pemprov DKI: Usulan Pungut Pajak Ojol dan Online Shop Belum Direspons Pusat
Lebih lanjut, Heru mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat masih membahas sekaligus mengkaji usulan tersebut.
"Belum, Pemerintah Pusat, Pemda, ya harus berbagai aspek lah kita bahas," kata Heru.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengungkapkan bahwa banyak potensi pajak daerah yang luput dari pengawasan Bapenda.
Salah satunya, pajak toko online serta pajak layanan transportasi online.
"Ada persoalan pajak. Misalnya, pengenaan pajak layanan jasa aplikasi dan sebagainya perlu dipikirkan bersama ke depannya. Kami perlu membuat kebijakan pajak terhadap toko online. Hal ini tidak dapat diatasi sendiri. Harus melibatkan pemerintahan pusat," kata Joko.
Baca juga: Driver Ojol Keberatan dengan Wacana Pungutan Pajak, Singgung Orderan yang Kian Lesu
Untuk itu, Komisi C DPRD Provinsi DKI Jakarta mengimbau Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) tak lagi mengandalkan pengenaan pajak eksisting guna menggenjot pendapatan asli daerah (PAD).
Namun, dari sisi pengendara ojek online, rencana tersebut dinilai memberatkan. Hal itu disampaikan seorang pengemudi ojol, Cipto Yuda (36).
Menurut dia, Pemprov DKI sebaiknya bijaksana dalam menentukan keputusan pungutan pajak terhadap ojol.
"Memberatkan. Bukannya membuat aturan yang gimana gitu. Maksudnya, kita kan rakyat mereka. Kalau jadi pemimpin, yang bijaksana lah," kata Cipto saat ditemui Kompas.com di Jalan Metro Kencana Raya, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (25/10/2023).
Kemudian, Cipto menyinggung tentang kondisi orderan para driver ojol. Dia mengaku pendapatannya kini justru semakin menurun.
"Hampir 30 persen pendapatannya. Berarti, 70 persen turun," ucap Cipto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.