JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramatjati Brigadir Jenderal Pol Hariyanto mengungkapkan, AH (50) dan AH (2), ayah-anak yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi membusuk di Koja, Jakarta Utara, sudah tewas lebih dari lima hari sebelum ditemukan.
Sebagai informasi, keduanya ditemukan tewas membusuk di kediaman pribadinya, Jalan Balai Rakyat V Nomor 12, Tugu Selatan, Koja, Sabtu (28/10/2023).
Selain itu, istri AH dan anak sulungnya ditemukan berada di dalam rumah tersebut dalam keadaan lemas.
"Perkiraan atau perhitungan dengan melihat proses pembusukannya, meninggal dunia lebih dari lima hari sebelumnya," ujar Hariyanto dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Kondisi Rumah Ayah-Bayi Tewas Membusuk di Koja, Ada Mobil Chevrolet Berdebu
Meski begitu, Hariyanto belum menjelaskan lebih rinci terkait apa penyebab kematian korban.
Sementara itu, Kabag Humas RS Polri Kramatjati Kompol Zulfa mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa menyebut apa hasil otopsi dari korban.
Ia hanya menyebut bahwa jasad korban kini sudah dikembalikan ke keluarga.
"Pada saat tanggal 29 Oktober 2023 pukul 17.10 WIB, keluarga korban sudah mengambil (jasad korban) dan kemudian dimakamkan di TPU Semper, Jakarta Utara," ujar Zulfa.
Diberitakan sebelumnya, penemuan mayat A dan anaknya bermula ketika warga setempat mencium bau tak sedap menguar dari rumah tersebut.
Setelah itu, warga bersama aparat bergegas mengecek hingga akhirnya menemukan dua jenazah yang merupakan seorang ayah dan buah hatinya yang masih bayi.
"Benar, tadi pagi ada penemuan mayat. Satu laki-laki, seorang bapak kira-kira umurnya 50 tahun dan bayi berusia kurang lebih 2 tahun," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh, Sabtu.
Sementara itu, Iverson belum dapat mengungkapkan penyebab kematian A dan anak bungsunya itu.
Ia hanya bisa memastikan dua jenazah serta istri, dan anak sulungnya yang ditemukan lemas itu berada di dalam rumah dengan kondisi yang tak terkunci.
"Enggak (terkurung di rumah), pintu bisa didorong dari luar. Artinya kalau gagang pintunya diputar tetap kebuka tapi enggak full kebuka. Faktanya bisa didorong dari luar oleh warga karena mencium bau busuk," kata Iverson.
Iverson juga belum mengetahui secara pasti mengapa dua orang yang masih hidup itu tak melaporkan bahwa ada anggota keluarganya yang meninggal.
Sebab, sang istri dan anak sulungnya belum dapat dimintai keterangan lantaran sedang menjalani perawatan intensif di RS Pelabuhan Jakarta.
"Belum tahu alasannya (kenapa enggak melapor). Karena istrinya sakit. Saat ini juga langsung dirawat. Kemudian, anak yang tua juga sedang dirawat," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.