JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak keluarga merasakan kejanggalan pada kasus kematian TF, petugas imigrasi yang terjatuh dari lantai 19 apartemen di kawasan Parung Jaya, Karang Tengah, Tangerang.
Mereka menduga kematian TF erat kaitannya dengan pembunuhan.
Hal itu disampaikan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).
"Keluarga korban merasa ada kejanggalan. Kemudian keluarga membuat laporan polisi (terkait pasal 338)," ucap Samian.
Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan Terkait Jatuhnya Petugas Imigrasi dari Lantai 19 Apartemen
Polisi telah menerima dua laporan atas kasus ini, yakni terkait Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan, serta pasal 338 KUHP soal pembunuhan.
Sejauh ini sudah ada 13 saksi yang diperiksa guna mendalami laporan tersebut.
"Lima saksi dari sekuriti pengamanan, dua saksi dari engineering, kemudian dua saksi dari tempat terakhir yang dikunjungi oleh para pihak, kemudian dari keluarga juga sudah kita ambil keterangan," ucap Samian.
"Kemudian terkait Pasal 338 yang dilaporkan oleh pihak keluarga masih didalami," imbuhnya.
Untuk mengungkap dugaan pembunuhan terhadap TF, polisi berkolabobrasi dengan beberapa pihak.
"Kami melibatkan pihak kolaborasi antar-profesi, baik dari Lab Forensik (Labfor), Asosiasi Psikologi Forensi (Apsifor), Dokter Forensik (Dokfor), dan juga dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis)," tutur Samian.
Baca juga: Petugas Imigrasi Jatuh dari Lantai 19 Apartemen di Tangerang, Polisi: Jasadnya Sudah Diotopsi
Sebelumnya, TF, pria yang tewas usai terjatuh dari lantai 19 apartemen di Parung jaya, Karang Tengah, Tangerang, merupakan pegawai Imigrasi.
"Korban ASN Imigrasi berinisial TF," kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota Kompol Rio Mikael Tobing saat dikonfirmasi, Jumat.
Sementara itu, polisi menangkap WNA yang diduga terlibat dalam jatuhnya pria berinisial TF dari lantai 19 apartemen di Tangerang.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, WNA tersebut berasal dari Korea Selatan.
"Terduga pelaku KH, WN Korea Selatan," ujar Hengki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.