Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirawat di RS Dharmais, Siswa SD yang Di-"sliding" Teman hingga Diamputasi Kondisinya Sudah Stabil

Kompas.com - 01/11/2023, 20:46 WIB
Zintan Prihatini,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - F (12), siswa sekolah dasar negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, mulai stabil setelah mendapatkan perawatan pasca kakinya diamputasi di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat.

F menjadi korban aksi sliding yang dilakukan teman sekolahnya hingga mengalami kanker tulang.

"Pasien F usia 12 tahun kondisinya stabil. Tanggal 26 Oktober 2023 kemarin dilakukan tindakan amputasi, yang disebabkan karena penyakit kanker tulang yang dideritanya," ujar Direktur Perencanaan dan Pengembangan Strategi Layanan RS Kanker Dharmais Anjari saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/11/2023).

Dia menyampaikan, F dirujuk ke rumah sakit pusat kanker itu pada 20 Oktober 2023. Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis korban mengidap penyakit osteosarcoma atau kanker tulang pada kaki kirinya.

Baca juga: Derita Siswa SD di Bekasi: Kaki Diamputasi Usai Di-sliding Teman, Didiagnosis Kanker Tulang

"Ketika sudah dirawat di Rumah Sakit Kanker Dharmais kondisinya memang perlu segera mendapatkan penanganan berupa amputasi," jelas Anjari.

Orangtua korban kemudian memutuskan agar F dirujuk ke RS Kanker Dharmais. Sebab, mereka meyakini sang anak bisa tertangani dengan baik.

"Ketika kemarin saya temui orangtuanya, memang indikasi bahwa penanganan kanker tulangnya perlu diamputasi sudah disampaikan ke orangtuanya di rumah sakit sebelumnya," imbuh dia.

Sebagai informasi, aksi sliding ini terjadi pada Februari 2023.

Diana Novita, ibunda korban mengatakan, tiga hari setelahnya F mengeluh sakit di bagian kakinya. Lantaran tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke klinik dan diberi pereda nyeri, F akhirnya menjalani rontgen dan MRI.

Baca juga: Anggap Aksi Sliding Berujung Kaki Siswa Diamputasi Hanya Bercanda, Wakepsek: Sudah Biasa Itu

"Di-rontgen dan dirujuk ke MRI, didignosis ada infeksi dalam, itu pada akhir Maret. Kami berusaha obati dulu," papar Diana.

Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan, tapi tidak kunjung membuahkan hasil, bahkan kondisi F semakin memburuk. Puncaknya pada Agustus 2023, dokter melakukan tindakan operasi amputasi, kaki F didiagnosis kanker tulang.

Diana mengatakan, dari keterangan dokter, benturan atau cedera bisa menjadi pemicunya.

"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," ungkap Diana.

Baca juga: Siswa SD yang Kakinya Diamputasi Usai Di-sliding Teman Sering Diolok-olok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com