Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Korban yang Kena Peluru Senapan Angin Nyasar di Depok: Pipi Bergetar Hebat

Kompas.com - 02/11/2023, 15:23 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Dian Setyorini (43), seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Sukmajaya, Depok menjadi korban peluru senapan angin nyasar pada Senin (30/10/2023) lalu.

Akibatnya, pipi kiri di bawah mata Dian terluka lantaran peluru tersebut menembus kulit wajahnya.

Saat ditemui di rumahnya, tampak perban putih membalut pipi bawah mata kiri Dian. Ia pun menceritakan kronologi saat terkena peluru nyasar itu.

Kejadian berlangsung sekitar pukul lima sore saat Dian bersama suaminya hendak berbelanja.

"Jadi aku itu jam 17.15 WIB mau belanja ke agen, biasa sama suami boncengan," kata Dian saat ditemui di Sukmajaya, Depok, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Wanita di Depok Kena Peluru Senapan Angin Nyasar hingga Wajahnya Terluka

Ketika sampai di sekitaran ruko Intermedia-SPBU, Dian mengaku tiba-tiba mendengar suara dentuman kencang.

"Itu antara Intermedia-pom bensin ada dentuman kenceng 'Bemmm'. Daerah sini itu bergetar semua gitu, akhirnya aku pegang," ujar Dian sembari menunjuk area pipi kiri dan giginya.

Saat itu, Dian tidak sadar bahwa di pipinya sudah tertancap peluru. Sebab yang terasa hanyalah getaran pada gigi Dian.

"Ngerasanya itu, peluru datangnya dari mana enggak tahu, kencang banget pokoknya dentumannya sampai gigi pengen rontok, tahu-tahu saking kencangnya peluru sudah nancap ke sini dalam," ujar dia.

Dia mencoba mengabaikan dentuman yang dia rasakan dan melanjutkan perjalanan. Namun semakin lama dia merasa tidak nyaman pada bagian giginya. 

Baca juga: Sebelum Diamputasi, Kaki Siswa SD di Bekasi Alami Bengkak Usai Di-sliding

Akhirnya Dian dan suaminya menepi sejenak. 

"Kok kenapa gigi bergetar, aku giniin (pegang pipi), sembari jalan terus. Nah, suami tanya 'dengar bunyi dentuman enggak tadi Bu?' Iyaa apaan yah Pak?" ujar Dian memeragakan percakapan bersama suaminya.

Saat melihat kaca spion, Dian tercengang pipi di bawah matanya sudah mengucurkan darah deras.

"Berhenti itu sebelah toko Pandan Bakery, pas aku lihat ke spion motor peluru sudah nancap di sebelah pipi, sudah ada darahnya," kata dia.

Ia dan suaminya yang kaget pun bergegas menuju Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah (HGA).

Baca juga: Heru Budi Kasih Waktu 3 Minggu untuk Perbaiki Hasil Renovasi Kantor Kelurahan Palmeriam

"Aku kaget langsung nangis balik ke rumah ngasih tahu orangtua langsung ke HGA. Langsung ditangani, dikeluarkan (peluru) itu ada setengah jam," ujar Dian.

Usai dikeluarkan, tampaklah timah yang bersarang di pipi Dian berupa peluru untuk senjata angin. Dian pun mendapat dua jahitan di pipi kirinya.

"Pas dikeluarin itu peluru angin burung, atau mimis gitu, timah. Ya sudah itu, dijahit dua jahitan," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com