Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kasus Siswa SD Di-"sliding" Teman di Bekasi, Polisi Imbau Sekolah Gelorakan Anti "Bullying"

Kompas.com - 02/11/2023, 20:06 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Buntut kasus siswa sekolah dasar negeri (SDN) di Bekasi di-sliding teman, polisi mengimbau pihak sekolah gencar menggelorakan gerakan anti perundungan kepada seluruh siswa.

Sebelum di-sliding, F (12) siswa di SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, kerap diolok-olok teman sekelasnya.

"Kami mengimbau terutama kepada pihak sekolah karena kejadian ini (kasus F) ada di sekolah, agar lebih mengglorakan kembali, menglorakan anti perundungan, anti bullying," ujar Kasie Humas Polres Metro Bekasi AKP Hotma Sitompul, dikutip Kamis (2/11/2023).

Hotma mengatakan, kasus perundungan di sekolah sudah banyak terjadi. Hal ini yang seharusnya bisa menjadi pelajaran untuk pihak sekolah.

Baca juga: Kasus Siswa SD di Bekasi yang Di-sliding Teman Naik ke Penyidikan

"Dapat dilihat akhir-akhir ini banyak korban yang sudah ada, tunggu apa lagi sekolah gelorakan anti bullying," ujarnya.

Menurut Hotma, perlu adanya pemahaman moral terkait berperilaku baik antar teman yang harus diberikan kepada anak-anak.

"Berikan pendidikan moral kepada anak-anak, berikan edukasi yang baik biar sesama teman saling mengasihi sehingga tidak ada dampak yang merugikan antar teman," jelasnya.

Selain itu, lanjut Hotma, andil orangtua juga diperlukan untuk memberikan pesan kepada setiap anak.

"Semoga dengan adanya pengawasan orangtua yang ketat dan juga dari guru tindakan perundungan dapat menurun lebih bagus lagi kalau perundungan itu hilang," ucap dia.

Sebagai informasi, kasus dugaan perundungan terhadap F telah naik dari penyelidikan ke tahap penyidikan.

Karena dalam hal ini perkara yang melibatkan anak di bawah umur, penyidik bergerak dengan kehati-hatian.

"Memang harus memperhatikan aspek kehati-hatian karena menyangkut anak-anak dan kita ketahui ada UUD sendiri yang mengatur sistem peradilan anak," papar Hotma.

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Kaki Siswa SD Diamputasi Usai Di-sliding: Benturan Tak Sebabkan Kanker Tulang

Aksi sliding terhadap F terjadi pada Februari 2023. Tiga hari setelahnya, F mengeluh sakit di bagian kakinya. Karena tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke klinik dan diberi pereda nyeri, F akhirnya menjalani rontgen dan MRI.

"Di-rontgen dan dirujuk ke MRI, didignosis ada infeksi dalam, itu pada akhir Maret. Kami berusaha obati dulu," imbuh Diana. Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan tapi tidak kunjung membuahkan hasil, bahkan kondisi F semakin memburuk.

Puncaknya pada Agustus 2023, kaki F didiagnosis kanker tulang. Ia menjalani operasi pada Oktober 2023 di RS Kanker Dharmais.

"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami F memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," imbuh Diana.

Sementara itu, Dokter Spesialis Orthopedi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr Melitta Setyarani, Sp OT memastikan kanker yang dialami F bukan karena aksi sliding oleh teman-temannya.

"Di literatur, kanker tulang ganas juga tidak ada yang menyebutkan sampai sekarang belum ada yang menyebutkan bahwa trauma, kejadian kayak jatuh menyebabkan kanker," kata Melitta saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Kamis (2/11/2023).

Dia menyampaikan, F datang dalam kondisi kanker yang telah menyebar ke paru-paru. Setelah diperiksa, korban didiagnosis mengidap kanker tulang stadium 4. Dokter kemudian mengamputasi kaki kiri F.

Baca juga: Bukan karena Di-sliding, Penyebab Kanker Tulang Siswa SD di Bekasi karena Mutasi DNA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com