Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Pesanggrahan Tewas di Dalam Toren, Saksi Curiga Saat Korban Tak Merespons meski Dilempar Baru

Kompas.com - 04/11/2023, 14:30 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Ipam Rahmat Hidayat (40) ditemukan tak bernyawa di dalam toren air berbahan stainless.

Ia tewas saat menguras penampungan air di Jalan Pulo Indah, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (3/11/2023) sore.

Menurut Kapolsek Pesanggrahan Kompol Tedjo Asmoro, kematian Ipam diketahui saat Yulzandi Nawis Munafik yang mulai curiga lantaran tak keluar-keluar saat menguras toren air miliknya.

Baca juga: Tewas di Dalam Toren, Ipam Ditemukan Tertelungkup dan Wajah Terendam Air

Yulzandi lalu memastikan keberadaan korban dengan cara melempar batu ke arah toren. Namun, korban tak merespons meski batu yang dilempar memiliki ukuran cukup besar.

Saksi lantas memanggil salah seorang tetangganya, Beni Ismanto, untuk mengecek keadaan korban di dalam toren. Beni juga sempat memukul toren sambil memanggil korban, tapi tidak ada jawaban.

"Dia lalu menengok dari lubang masuk toren dan melihat korban dalam kondisi telungkup sambil tergenang," ungkap Tedjo.

Sedang sakit

Tedjo mengatakan, peristiwa ini bermula saat korban diminta Yulzandi untuk membersihkan toren air miliknya. Ipam yang menyanggupi permintaan tersebut.

Baca juga: Pria di Pesanggrahan Ditemukan Tewas di Dalam Toren, Awalnya Sedang Kuras Air

Di lain sisi, Tedjo mengungkap, korban sebenarnya dalam keadaan kurang sehat saat menguras toren air. Ipam mengeluhkan sakit radang sebelum membersihkan penampungan air.

"Keterangan orangtua, korban dalam kondisi kurang sehat. Korban juga diduga mengalami serangan jantung," tutup Tedjo.

Hal senada juga diungkapkan Beni. Menurut dia, Ipam sempat mengeluhkan sesak napas beberapa hari sebelum ditemukan tewas.

Bahkan, sepengetahuan Beni, Ipam yang saat itu tengah bekerja membersihkan toren air tengah dalam kondisi tidak sehat.

"(Saya) cuma sekadar kenal saja (dengan Ipam ). Memang, beberapa hari sebelumnya dia merasa sesak napas, lagi enggak enak badan juga. Hitungannya, lagi kurang fit pas lagi kerja," kata dia.

Baca juga: Tak Kunjung Keluar saat Kuras Toren Air, Pria di Pesanggrahan Ditemukan Tewas

Terendam air

Beni mengaku sempat melihat jasad Ipam sebelum dievakuasi dari dalam toren air. Ipam tidak menggunakan baju dan hanya mengenakan celana pendek biru. Wajahnya tengah tertelungkup dan sudah terendam air.

"Posisinya sudah begitu, tertelungkup. Posisi air cuma tinggal dikit saja. Ya, kurang lebih 30 sentimeter airnya. Sudah mau kering," ucap Beni.

Beni sempat berusaha menolong Ipam. Hanya saja, ia tidak bisa meraih tangan korban lantaran tingginya toren.

Evakuasi Ipam berlangsung dramatis. Sebab, petugas pemadam kebakaran harus memotong toren air berbahan stainless tersebut menggunakan gerinda.

(Tim Redaksi : Baharudin Al Farisi, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com