JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas pemadam kebakaran memutuskan untuk membelah toren demi mengeluarkan jasad Ipam Rahmat Hidayat (40) yang tewas di dalam penampungan air tersebut.
Hal tersebut dilakukan demi memudahkan proses evakuasi jasad Ipam yang pada saat itu tengah tertelungkup dan wajahnya sudah terendam air.
"Dipotong (toren airnya), buat mengeluarkan, dipotong setengah. Posisinya (jasad) juga sudah kelamaan, jadi agak kaku," kata seorang saksi bernama Beni Ismanto (38) saat ditemui di kawasan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (4/11/2023).
"Enggak bisa (kalau hanya diangkat pakai tangan). Di mulut torennya itu enggak muat, orangnya juga gede si Ipam ini," lanjut Beni.
Beni memperkirakan toren air berbahan stainless tersebut memiliki kapasitas 1.000 liter.
Beni juga mengungkapkan kondisi jadad Ipam saat pertama kali dia menemukannya tidak bernyawa di dalam penampungan air tersebut.
"Posisinya sudah begitu, tertelungkup. Posisi air cuma tinggal dikit saja. Ya kurang lebih 30 sentimeter airnya. Sudah mau kering," ucap Beni.
"Ya tinggal lumpur dan air deh. Posisi telungkup itu, muka sudah terendam sama air," tambah Beni.
Baca juga: Tewas di Dalam Toren, Ipam Ditemukan Tertelungkup dan Wajah Terendam Air
Beni sempat berusaha menolong Ipam. Hanya saja, ia tidak bisa meraih tangan korban lantaran tingginya toren.
"(Akhirnya) cari bantuan lagi 2 orang untuk naik ke atas. Pingin angkat juga, enggak kuat juga. Baru, RT datang, pihak Polsek datang, baru panggil damkar," kata Beni.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria bernama Ipam Rahmat Hidayat ditemukan tewas di dalam toren air berbahan stainless di sebuah rumah, kawasan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (3/11/2023).
Kapolsek Pesanggrahan Kompol Tedjo Asmoro mengungkapkan bahwa Ipam sebenarnya dalam keadaan kurang sehat saat membersihkan toren air.
"Keterangan orangtua, korban dalam kondisi kurang sehat. Korban juga diduga mengalami serangan jantung," kata Tedjo saat dikonfirmasi, Jumat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.