Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tewas di Dalam Toren, Ipam Sempat Mengeluh Sesak Napas

Kompas.com - 04/11/2023, 15:15 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga sekaligus saksi bernama Beni Ismanto (38) mengungkapkan Ipam Rahmat Hidayat (40) sempat mengeluhkan sesak napas beberapa hari sebelum ditemukan tewas di dalam toren air.

Bahkan, sepengetahuan Beni, Ipam yang saat itu tengah bekerja membersihkan toren air tengah dalam kondisi tidak sehat.

"Kenal dekat (dengan Ipam) sih enggak. Cuma sekadar kenal saja. Memang, beberapa hari sebelumnya dia merasa sesak napas, lagi enggak enak badan juga. Hitungannya, lagi kurang fit pas lagi kerja," kata Beni saat ditemui di kawasan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (4/11/2023).

Baca juga: Damkar Jaksel Belah Toren Air demi Evakuasi Pria yang Tewas di Dalamnya

Beni mengatakan, mulanya Ipam dimintai pemilik rumah di Jalan Pulo Indah, RT 07/RW 05, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, untuk membersihkan toren.

Ipam yang dikenal memiliki kecakapan untuk membersihkan toren air akhirnya menyanggupi permintaan tersebut.

Sebelum naik ke atas toren air yang memiliki ketinggalan kurang lebih 7 meter, Ipam sempat meminta pemilik rumah mengambil bangku dan ember plastik.

Alhasil, pemilik rumah berusaha memenuhi permintaan korban dengan cara membeli kedua barang itu ke minimarket terdekat.

Setelah 30 menit, pemilik rumah tidak mendengar suara Ipam yang diketahui tengah memberikan toren air.

Baca juga: Pria di Pesanggrahan Tewas di Dalam Toren, Saksi Curiga Saat Korban Tak Merespons meski Dilempar Baru

Lantas, pemilik rumah memastikan keberadaan Ipam dengan cara melempar batu ke arah toren.

Namun, Ipam tak merespons meski batu yang dilempar memiliki ukuran cukup besar.

Seorang asisten rumah tangga bernama Endoh (48) meminta Beni untuk memanggil Ipam.

"Mbaknya dari dalam minta tolong buat tengokin yang kerja di toren, si Ipam itu. Dia (Endoh) bilang sih sudah 30 menit di atas," kata Beni.

Sontak Beni langsung bergegas dan menaiki tiang toren air setinggi kurang lebih 7 meter tersebut. Saat Beni melongok ke dalam toren air, ia terkejut karena Ipam sudah dalam kondisi tertelungkup.

Baca juga: Tewas di Dalam Toren, Ipam Ditemukan Tertelungkup dan Wajah Terendam Air

"Posisinya sudah begitu, tertelungkup. Posisi air cuma tinggal dikit saja. Ya kurang lebih 30 sentimeter airnya. Sudah mau kering," ucap Beni.

"Ya tinggal lumpur dan air deh. Posisi telungkup itu, muka sudah terendam sama air," tutur Beni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com