Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Tewas Gantung Diri di Depok Lakukan Aksinya di Depan Sang Istri

Kompas.com - 06/11/2023, 18:10 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

DEPOK, KOMPAS.com - P (41), pria yang tewas gantung diri di Depok nekat melakukan aksinya di depan sang istri yang berinisial JI (30).

Seperti diketahui, P yang berprofesi sebagai tukang nasi goreng itu tewas akibat gantung diri di Jalan Pitara Raya RT 002 RW 009 Nomor 16 Kelurahan Pancoran Mas, Pancoran Mas, Kota Depok, pada Senin (6/11/2023) dini hari.

Kepala Urusan (Kaur) Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi mengatakan, P mengancam akan gantung diri kepada JI usai keduanya terlibat cekcok masalah ekonomi selepas berdagang nasi goreng.

"Korban mengancam akan gantung diri, kemudian istrinya sempat melarang. Pada saat korban menyiapkan kain spanduk dan mengikatkannya di rangka atap baja ringan, istrinya sempat menahannya," terang Made kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Ribut dengan Istri karena Persoalan Ekonomi, Pria di Depok Gantung Diri

Akan tetapi, JI tidak mampu menahan niat tercela sang suami. Sesaat kemudian, P menggantungkan dirinya di ikatan kain spanduk yang dibuatnya.

"Namun, karena korban memaksa dan istrinya tidak sanggup untuk menahan, maka korban langsung menggantungkan dirinya di ikatan kain tersebut," ucap Made.

Melihat suaminya tergantung, JI yang merupakan selaku saksi satu berteriak meminta tolong.

Selanjutnya, datanglah saksi dua AGS dan saksi tiga S yang sedang melintas di tempat kejadian perkara (TKP).

Mereka segera ikut membantu korban yang sedang tergantung dengan cara memotong ikatan tali yang dibuat dari spanduk tersebut.

"Namun, setelah diturunkan korban sudah dalam keadaan tidak bernapas," kata Made.

Baca juga: Kronologi Pria Ditemukan Gantung Diri di Tanah Abang, Ketahuan karena Tak Minta Makan

Made berkata, seusai kejadian korban dibawa ke rumah saudaranya. Pihak keluarga enggan melakukan otopsi terhadap jasad P.

"Pihak istri dan keluarga tidak menghendaki korban dilakukan otopsi dan keluarga membuat surat pernyataan untuk tidak diproses secara hukum dan tidak dilakukan otopsi," tandas made.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(Tim Redaksi: Wasti Samaria Simangunsong, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com